Jelang KTT G-20, Kementerian PUPR Kebut Infrastrukur Ramah Lingkungan dan Penghijauan Masif di Bali

Jelang KTT G-20, Kementerian PUPR Kebut Infrastrukur Ramah Lingkungan dan Penghijauan Masif di Bali

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BALI – Kementerian PUPR tengah melakukan percepatan pelaksanaan peningkatan infrastruktur di Provinsi Bali dalam rangka mendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 bulan Oktober 2022.

Infrastruktur pendukung tersebut meliputi Preservasi jalan dan jembatan, penataan kawasan mangrove tahura, dan rehabilitasi Waduk Nusa Dua Bali.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bali yang akan menjadi pusat Lokasi penyelenggaraan KTT G-20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger.

“Akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastuktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” ucap Hadi.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, Indonesia memiliki beberapa spesies mangrove yang tidak ada di negara lain.

“Pada kesempatan KTT G-20 di Bali ini akan kita tunjukkan kepada kepala-kepala Negara yang hadir, spesies mangrove khas Indonesia dan pembibitannya,” terang Diana Kusumastuti saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi V DPR RI yang dipimpin Ketua Tim Ridwan Bae di Provinsi Bali pada Senin (21/02/2022).

“Insya Allah, kegiatan peningkatan infrastruktur pendukung KTT G-20 ini akan kita selesaikan seluruhnya pada Juli 2022, sehingga  pada Oktober 2022 sudah bisa digunakan,” terang Diana.

Lingkup pengerjaan pada penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai antara lain, pembangunan monumen G-20 presidency, area plaza dan viewing deck untuk media, area foto kepala negara dan pengaman, pembibitan dan penyemaian sisi timur estuary DAM, pondasi dan plat untuk penambahan area pembibitan sisi timur estuary DAM, bangunan wantilan, tracking mangrove, area MIC (ticketing, viewing deck tanjung benoa, tracking pejalan kaki, kantor penerima), toilet premium, dan area parkir di sekitar Waduk Muara berkapasitas 240 mobil.

Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono mengatakan, kawasan mangrove yang bersebelahan dengan Waduk Muara Nusa Dua memiliki sumber air baku dengan kapasitas 500 liter/detik untuk mensuplai kawasan Kuta, Nusa Dua, dan Tanjung Benoa. Air baku ini dikelola oleh PDAM Kabupaten Badung.”Untuk mendukung KTT G20, selain mempercantik kawasan waduk, kami juga membangun saluran pengarah untuk menghindari masuknya sampah ke dalam waduk. Selain itu di sebelah sisi  timur kami membangun Embung Sanur yang menjadi satu kesatuan dengan taman landscape mangrove,” terang Airlangga Mardjono.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan, Ditjen Bina Marga Akhmad Cahyadi mengatakan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim – Bali tengah melakukan preservasi pada 9 ruas jalan dan jembatan di koridor Jalan Nasional sepanjang 28,86 km.

“Pekerjaan terbagi dalam 2 paket, yaitu Paket I meliputi 7 ruas jalan dengan total panjang 22,36 Km terdiri dari Ruas Sp. Pesanggaran – Gerbang Benoa (0, 66 Km), Ruas  Sp. Kuta-Sp Pesanggaran (3,7Km), Ruas Sp. Kuta – Tugu Ngurah Rai (0, 2 Km), Ruas Sp. Bandara (DPS) – Tugu Ngurah Rai (0,2 Km), Ruas Sp. Tugu Ngurah Rai – Nusa Dua (9,7 Km), Ruas Jimbaran – Uluwutu (GWK) (4, 2 Km), dan Ruas Jl. pesanggrahan – Sp. Sanur (Sp.Serangan) (8,4 Km),” terang Akhmad Cahyadi

“Kegiatan pada Paket II yakni peningkatan jalan Sp. Siligita – Kempinski, showcase (jalan dalam kawasan) mangrove sepanjang 6,5 km,” tutup Akhmad Cahyadi.

Ketua Tim Komisi V DPR RI Ridwan Bae menyampikan apresiasi kepada Kementerian PUPR dalam rangka menyambut para kepala negara KTT G-20 melalui upaya pembenahan infrastuktur di Provinsi Bali.

“Perlu diingat, bahwa penataan kawasan mangrove ini harus tetap memperhatikan lingkungan. Saya berharap setelah kegiatan KTT G-20 berakhir kawasan mangrove ini akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia khususnya Provinsi Bali,” tutup Ridwan Bae.

Penulis : Wahyu Widodo