REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Saat ini, industri sedang berada fase 4.0 yang menuntut kreatifitas dan penguasaan terhadap tekhnologi.
Kepala Dinas Koperasi Provinsi Sulsel, Abdul Malik, menjelaskan bahwa bisnis dunia maya, bisnis adalah bisnis keniscayaan, bisnis masa depan.
“Saat ini Indonesia memiliki 254 juta penduduk, market terbesar ke-4 di Dunia. Sedangkan pemilik handphone sekitar 236 juta orang. ini sebuah peluang yang sangat besar dan potensial,” ujarnya, Jumat( 27/09/19), saat memberikan sambutan dalam Onbording UMKM bersama Bank Indonesia.
Dalam rangka mendukung program UMKM Go Digital, Bank Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Business Develompent Services Indonesia (ABDSI) menginisiasi penyelenggaraan Onboarding UMKM, yang diikuti oleh pelaku UMKM, penyelenggara jasa sistem pembayaran, perusahaan e-commerce, Kantor Pelayanan Pajak Makassar, dan PT. Pos Indonesia.
Rangkaian kegiatan Onboarding UMKM yaitu Workshop Fotografi pada tanggal 25 September 2019, Asesmen Produk UMKM pada tanggal 26 September 2019, dan kegiatan Onboarding UMKM ke E-Commerce pada tanggal 27 September 2019.
Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi UMKM untuk menambah channel pemasarannya menjadi secara online melalui platform ecommerce sehingga pasar produk UMKM lebih luas tidak hanya di Sulawesi Selatan saja, tetapi dapat dipasarkan secara nasional bahkan Internasional melalui platform e-commerce.
Bank Indonesia mengemban tugas untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah dengan mengupayakan terciptanya stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan stabilitas sistem pembayaran, BI mendukung program Digitalisasi UMKM melalui program strategis, yaitu: Mengembangkan kebijakan untuk mendukung ekonomi dan keuangan digital yang bersinergi dengan kebijakan Pemerintah dan OJK. Dalam pelaksanaan program strategis tersebut, Bank Indonesia menggunakan lima besaran strategi yaitu terkait pengembangan: (i) Produk, (ii) Platform, (iii) Teknologi sistem pembayaran, (iv) Teknologi dan skim untuk pembiayaan, dan (v) Logistik.
Disisi lain, melalui ragam model bisnis yang ditawarkan oleh baik unicorn domestik seperti GOJEK, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka, maupun raksasa e-commerce asing seperti Alibaba, UMKM Indonesia dapat mengakses pasar yang tadinya belum tersentuh oleh karena terdapat batasan jarak dan waktu untuk bertransaksi jual-beli produk UMKM. Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan melaksanakan program Onboarding UMKM pada E-commerce.
Jumlah UMKM yang mengikuti kegiatan Onboarding sekitar 100 UMKM. Adapun lembaga yang menjadi kontributor penyedia data UMKM potensial untuk Onboarding pada E-commerce adalah Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sulawesi Selatan dan Gapura Digital serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Sulawesi Selatan.
Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan kriteria UMKM potensial yang dapat difasilitasi untuk onboarding ke e-commerce adalah UMKM yang berada di lokasi dengan (i) infrastruktur komunikasi yang memadai, (ii) adanya jaringan sistem pembayaran, dan (iii) tersedianya penyedia jasa logistik.
Pelaku UMKM yang sudah terpilih sebagai peserta mengikuti pelatihan Workshop Fotografi dengan narasumber Ibu Winarni dari Win Photography Id. Selama kegiatan workshop fotografi tersebut, peserta diajak untuk mempelajari teori pengambilan foto produk menggunakan smartphone serta difasilitasi untuk langsung mempraktikkan teori yang sudah dipelajari melalui beberapa sarana, antara lain dengan menggunakan mini photo studio yang disediakan oleh tim narasumber. Workshop dilanjutkan dengan proses editing foto yang dipandu langsung oleh narasumber menggunakan alat bantu aplikasi smartphone.
Sebagai salah satu wujud dukungan UMKM untuk dapat memasarkan produknya secara online, Bank Indonesia juga memfasilitasi proses assesmen produk UMKM oleh asesor yang berasal dari Indonesia In Your Hand dan Tokopedia. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan UMKM mendapatkan insight terkait kriteria produk yang diminati konsumen pasar digital, serta dapat menjadi masukan dalam pengembangan produk yang dijual.
Sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan kapasitas UMKM terkait pemasaran berbasis online, Onboarding UMKM juga diisi oleh kegiatan seminar dan workshop bertema “Menyiapkan Wirausaha Unggul di Era Industri 4.0” yang dibawakan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, serta seminar dan workshop dari e-commerce yaitu Tokopedia, Blanja.com, dan Bukalapak. Kegiatan diakhiri oleh seremoni live transaction dan penghargaan kepada UMKM peserta onboarding ke e-commerce.
T
erdapat pula Desk Indormasi yang disediakan selama kegiatan workshop fotografi dan asesmen produk UMKM yang diisi oleh Kantor Pelayanan Pajak Makassar, PT Pos Indonesia, Tokopedia, Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI), LinkAja, dan OVO. Melalui desk informasi, peserta dibimbing untuk mendaftar sebagai merchant di penyelenggara jasa sistem pembayaran dan e-commerce, sekaligus difasilitasi dalam pembuatan NPWP dan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sebagai informasi, terdapat 63.257 UMKM di Sulawesi Selatan pada Desember 2018. Sementara total UMKM di seluruh Indonesia yang terdaftar adalah sebanyak kurang lebih 7.696.000 UMKM, sehingga share jumlah UMKM Sulawesi Selatan dibanding nasional sebesar 0,82%.
Di sisi lain, platform digital sebagai sarana pemasaran produk serta elektronifikasi pembayaran belum dimanfaatkan secara optimal, salah satunya adalah karena terbatasnya kapasitas dan kapabilitas SDM UMKM terhadap platform digital. Oleh sebab itu, penyelenggaraan kegiatan Onboarding UMKM dapat memperkuat basis pemasaran digital produk UMKM di Provinsi Sulawesi Selatan. (Ahmad)