REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Abd Karim Dania menilai peran tenaga kesehatan seperti perawat saat ini perlu mengetahui terkait penanganan kegawatdaruratan dan Kebencanaan.
Sehingga, mereka dengan profesi tersebut perlu terus meningkatkan kapasitas keilmuan hingga keterampilannya dalam hal kegawatdaruratan maupun saat terjadinya bencana.
“Penanganan situasi gawat darurat dan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk tenaga kesehatan seperti perawat,” katanya, saat membuka Pertemuan Ilmiah Tentang Kegawatdaruratan dan Bencana, di Hotel Celebes Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Sabtu (17/02/2024).
Pertemuan tersebut merupakan rangkaian Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Ia pun berharap perawat sebagai garda terdepan terkhusus perawat yang bertugas di Kecamatan Tinggimoncong selalu melakukan update keilmuan dan keterampilannya. Utamanya, dalam penanggulangan kegawatdaruratan dan kebencanaan.
“Sehingga masyarakat ataupun pengunjung yang datang ke tempat wisata ini merasa mendapatkan perlindungan atas keselamatannya karena dilayani oleh perawat-perawat yang kompeten, dan ahli dalam penanganan kegawatdaruratan dan bencana,” ungkapnya.
Lanjutnya, dengan mengangkat tema “Perawat Peduli Bersinergi Untuk Gowa Lebih Maju,” pada Musda PPNI kali ini diharapkan akan meningkatkan kepedulian, kerjasama dan sinergitas dari semua aspek.
“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kinerja PPNI yang telah bersinergi dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam bidang kesehatan. Juga atas dedikasi dari para perawat dalam memberikan kesempatan berkiprah, berinovasi tentunya dengan mengedepankan profesionalitas,” tegas Abd. Karim.
Sementara, Ketua DPD PPNI Kabupaten Gowa Eliati Paturungi mengatakan, perawat merupakan profesi kesehatan yang terlibat dalam setiap tahap rentang upaya kesehatan. Mulai dari promotif, preventif, kuratif, sampai tahap rehabilitatif.
“Peran yang komprehensif ini merupakan potensi besar yang perlu dimanfaatkan sehingga PPNI yang merupakan organisasi profesi menjadi wadah berhimpunnya profesi perawat di seluruh Indonesia,” katanya.
Tak hanya itu, untuk mengoptimalkan fungsi PPNI dalam mendukung peran perawat khususnya tenaga non ASN, pada 5 April 2022, DPD PPNI Kabupaten Gowa membuat surat permohonan dukungan kebijakan afirmatif PPPK pada Bupati Gowa.
“Kami berharap, seluruh tenaga keperawatan non ASN dapat terfasilitasi menjadi PPPK sehingga dapat mendukung Program Nasional PPNI lainnya. Seperti, memperkuat praktik mandiri keperawatan, dan mengembangkan pelayanan perawat desa atau One Village One Nurse,” harapnya.
