REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar yang menjangkau ke wilayah Indonesia Timur berhasil melaksanakan 2.402 kegiatan literasi dan inklusi keuangan (LIK). Kegiatan tersebut menjangkau 104 kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua).
Dari kegiatan tersebut menyasar 288.641 peserta, dimana terdiri dari 186.585 sasaran di Kantor OJK Makassar (KOMS), 16.371 sasaran di Kantor OJK Kendari (KOKD), 22.802 sasaran di Kantor OJK Manado (KOMD), dan 16.755 sasaran di lingkup KOPL.
“Selanjutnya juga ada di Kantor OJK Ambon KOAB dengan sasaran 31.388 peserta, dan 14.740 sasaran di Kantor OJK Palu KOJP,” terang Kepala OJK Sulselbar Darwisman, dalam keterangannya, kemarin.
Kemudian pada jumlah sasaran peserta, terdiri 1.143 pelajar atau mahasiswa, 547 pelaku UMKM, dan 438 kategori lainnya. Kemudian, ada 81 karyawan, 58 profesi, 53 perempuan, 32 petani atau nelayan, 28 komunitas, 13 masyarakat di wilayah 3 , serta penyandang disabilitas sebanyak 9 orang.
“Dengan adanya pemahaman yang baik dan benar, maka konsumen akan memanfaatkan layanan jasa keuangan sesuai kebutuhannya, serta akan memberikan perlindungan dari berbagai resiko finansial,” terang Darwisman.
Kemudian, dari 2.402 kegiatan LIK yang dilaksanakan masing-masing di wilayah KOMS sebanyak 1.726 kegiatan, wilayah KOKD sebanyak 139 kegiatan, dan di wilayah KOMD tercatat 120 kegiatan. Selanjutnya, di wilayah KOPL digelar 90 kegiatan edukasi keuangan, di wilayah KOAB dengan 167 kegiatan, dan KOJP sebanyak 124 kegiatan.
Ia menegaskan, masih perlunya penguatan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat sebab masih terjadi gep (perbandingan) yang cukup besar antara inklusi keuangan dan literasinya. Hal ini berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 secara nasional yang menyebutkan capaian inklusi keuangan masyarakat sebesar 75,02 persen, kemudian literasi keuangan masih diangkat 65,43 persen.
“Dengan capaian ini tentunya menandakan banyak masyarakat kita yang memanfaatkan akses jasa keuangan tanpa tahu produknya. Sehingga, hal ini menyebabkan mereka menjadi korban finansial,” katanya.
Di tingkat nasional, OJK telah meluncurkan program Gencarkan atau Gerakan Nasional Cerdas Keuangan, dimana program ini telah diresmikan pada 22 Agustus 2024 lalu. Di tingkat OJK Sulampua, khususnya Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), OJK akan ikut mengimplementasikan berbagai kegiatan yang tentunya sejalan dengan key value program.
Dimana dalam Gencarkan ini, terdiri dari lima key value. Pertama, Prinsip Pelaksanaan Gencarkan. Dimana prinsip pelaksanaannya dilakukan secara masif, merata, sinergi, terarah, terukur, dan berkelanjutan. Kedua, pelaksanaan kegiatan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentunya menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Indonesia melalui kolaborasi dengan stakeholder.
Ketiga, Monthly Campaing Gencarkan, dimana pelaksanaan kegiatannya lebih terarah dan terkonsentrasi melalui kampanye bulanan. Keempat, Duta dan Agen Literasi dan Inklusi Keuangan. Dimana, memberikan penguatan multiplier effect dalam pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan melalui duta dan agen. Hal kelima, yakni pemanfaatan media dan teknologi digital. Baik dilaksanakan melalui jaringan komunikasi, media dan digital.
