REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Moch Muchlasin menilai, pengetahuan terkait sektor keuangan perlu didorong pada seluruh lapisan masyarakat . Tak terkecuali perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga.
Sehingga, pemberdayaan perempuan dalam sektor keuangan, termasuk di pasar modal syariah perlu diberikan, sebab merupakan langkah strategis dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif dan resilien.
“Karena itu, melalui kegiatan HERSHARE 2025 ini, kami mendorong lahirnya lebih banyak program edukatif dan inspiratif, serta kehadiran role model perempuan yang mampu menginspirasi dan memimpin perubahan. Baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun di sektor industri keuangan itu sendiri,” katanya, saat menghadiri Pembukaan HERSHARE 2025, bertajuk “Brain, Beauty, Wealthy”, di Four Point by Sheraton, Makassar, kemarin.
Baca Juga : Demi Penguatan Gizi, Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Terus Digenjot di Makassar
HERSHARE 2025 digelar PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung OJK dengan tujuan untuk meningkatkan literasi dan penguatan peran, khususnya di pasar modal syariah Indonesia.
Lanjut Muchlasin, dirinya meyakini bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi luar biasa sebagai penggerak ekonomi. Perempuan bukan hanya sebagai objek konsumen dari sistem keuangan, melainkan sebagai aktor utama dalam membangun sistem ekonomi yang adil, mandiri, dan sejahtera.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi momentum bersama untuk memperkuat sinergi antara regulator, industri,akademisi, dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif perempuan dalam pasar modal syariah,” terangnya.
Baca Juga : Di Momen Harkitnas ke-117 Tahun 2025, Aliyah Mustika Ilham Serukan Persatuan dan Semangat Kerja
HERSHARE 2025 yang dilaksanakan melalui kolaborasi berbagai pihak merupakan komitmen bersama dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
“Mari kita bangun masa depan ekonomi Indonesia yang tidak hanya maju, tetapi juga beretika, berkeadilan, dan berkearifan lokal,” harapnya.
Lanjutnya, pelaksanaan kegiatan yang juga masih bertepatan dengan peringatan Hari Kartini diharapkan menjadi sebuah harapan untuk melibatkan persen Kartini (perempuan) masa kini untuk mengambil peran strategis dalam peningkatan ekonomi di sektor pasar modal.
Baca Juga : Pemkot Makassar Siapkan Mekanisme PJLP, Solusi untuk Ribuan Honorer Tak Terdaftar
“Perempuan atau kita sebut generasi Kartini memiliki peran strategi dalam membina generasi bangsa untuk well literate, termasuk menggunakan produk dan layanan pasar modal syariah bagi pengelolaan keuangan,” tegasnya.
Komitmen lainnya yang dilakukan OJK yakni terus mendukung agenda Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam memperluas jangkauan edukasi keuangan, menjangkau masyarakat hingga ke pelosok, termasuk perempuan di daerah tertinggal dan pedesaan.
“Literasi keuangan harus menjangkau semua kalangan tidak hanya mereka yang tinggal di kota besar atau memiliki akses internet yang memadai,” tutup Muchlasin.