REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kinerja perbankan di Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan positif meskipun dengan laju pertumbuhan yang lebih moderat. Hal ini terlihat pada beberapa indikator, mulai dari asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), hingga penyaluran kreditnya.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sulselbar Moch. Muchlasin mengungkapkan, total aset perbankan di Sulawesi Selatan hingga Juni 2025 sebesar Rp207,33 triliun. Capaian tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 5,90 persen atau Rp195,79 triliun di Juni 2024.
“Untuk pertumbuhannya secara year to date (ytd) atau sejak Januari hingga Juni 2025 aset perbankan tumbuh sebesar 1,90 persen,” ungkapnya, dalam keterangan resminya, kemarin.
Adapun pada kinerja penghimpunan DPK tumbuh 7,73 persen secara tahunan dengan nominal sebesar Rp141, 69 triliun. Sedangkan secara ytd pertumbuhan DPK mencapai 6,06 persen. Pada kinerja DPK perbankan di Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 59,22 persen sebesar Rp83,91 triliun, kemudian pada deposito Rp36,60 triliun dengan share 25,83 persen, dan giro Rp21,18 triliun dengan share 14,95 persen.
Muchlasin menjelaskan, pada kinerja perbankan di sektor penyaluran kreditnya juga mengalami pertumbuhan meskipun melambat. Di periode yang sama penyaluran kredit telah mencapai Rp167,47 triliun atau tumbuh 3,89 persen secara tahunan dan tumbuh 1,94 persen secara ytd.
Ia menilai, selama ini kinerja penyaluran kredit lebih banyak dari penghimpunan DPK. Hal ini terlihat dari kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang telah mencapai 120,30 persen.
Pada periode triwulan pertama atau Maret 2025 kinerja LDR diangka 122 persen, sementara saat ini turun 120 persen. Artinya jumlah masyarakat Sulawesi Selatan yang menabung lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penyaluran kreditnya.
“Hanya saja memang kondisi pada keduanya tetap tumbuh, sementara untuk Non Performing Loan (NPL) masih terjaga di 2,99 persen di seluruh perbankan kita. Memang sedikit naik, tapi dibandingkan Juni tahun lalu itu sedikit turun dan masih dalam tahapan normal,” ujarnya.