Republiknews.co.id

Kontribusi Produksi Perikanan Tangkap Laut Sulsel Posisi Ketiga Nasional

Kepala Kantor OJK Sulselbar Darwisman (kiri). (Dok. Humas OJK Sulselbar)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kontribusi atau share perikanan tangkap laut di wilayah Sulawesi Selatan terhadap nasional berada pada posisi ketiga. Dimana capaian share-nya mencapai hingga 5,54 persen tergadap nasional.

Kepala OJK Sulselbar Darwisman menjelaskan, di sektor perikanan tangkap laut ini didominasi pada empat jenis. Pertama, Tongkol dengan produksi 37,39 ribu ton sebesar Rp1,15 triliun atau 9,60 persen. Kedua, Cakalang dengan produksi 29,86 ribu ton sebesar Rp0,27 triliun atau dengan share 7,67 persen.

Ketiga, jenis Tuna yang mana produksinya mencapai 19,91 ribu ton atau sebesar Rp0,19 triliun dengan kontribusi 5,11 persen. Serta yang keempat adalah Udang dengan produksinya 4,34 ribu ton senilai Rp0,23 triliun atau 1,11 persen.

“Ternyata kalau kita lihat potensi perikanan tangkap laut kita cukup besar, terhadap nasional itu posisinya ketiga. Sementara, secara produk domestik regional bruto (PDRB) Sulsel, sektor perikanan itu berkontribusi besar dengan share terbesar yakni 40 persen,” jelasnya, dalam keterangannya, Jumat, (20/12/2024).

Sementara sektor lainnya pada PDRB Sulsel yakni tanaman pangan dengan kontribusi 30 persen, sektor perkebunan dengan kontribusi 16 persen, serta sektor peternakan dan tanaman hortikultura dengan share 6 persen.

Selanjutnya, jika dilihat dalam tren produksi keempat jenis perikanan tangkap tersebut secara tahunan mengalami pertumbuhan. Di periode 2019 mencapai 368,97 ribu ton, di 2020 dengan produksi 352,99 ribu ton, periode 2021 sebanyak 376,13 ribu ton, dan pada periode 2022 dengan produksi 389,38 ribu ton atau Tongkol dengan produksi 37,39 ribu ton, Cakalang dengan produksi 29,86 ribu ton, Tuna yang mana produksinya mencapai 19,91 ribu ton, dan Udang dengan produksinya 4,34 ribu ton.

Peningkatan tren produksi tersebut tentunya ikut mempengaruhi nilai produksi yang ada. Dimana di 2019 nilai produksi keempat jenis perikanan tangkap laut ini mencapai Rp8,18 triliun, di 2020 meningkat Rp8,50 triliun, di 2021 mencapai Rp10,73 triliun, sementara di periode 2022 mencapai Rp11,05 triliun.

Tongkol dengan produksi 37,39 ribu ton sebesar Rp1,15 triliun atau 9,60 persen. Kedua, Cakalang dengan produksi 29,86 ribu ton sebesar Rp0,27 triliun atau dengan share 7,67 persen.

“Di 2020 nilai produksi Tongkol Rp1,15 triliun, kemudian Cakalang Rp0,27 triliun menyusul Tuna sebesar Rp0,19 triliun, dan Udang senilai Rp0,23 triliun,” sebut Darwisman.

Exit mobile version