Republiknews.co.id

Kontribusi Sektor Jasa Keuangan Sulampua Pacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Moch. Muchlasin (kedua kiri), saat memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan, dalam Jurnalis Update OJK Sulselbar, di Kantor OJK Sulselbar, Jumat, (09/05/2025). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Peran sektor jasa keuangan mengambil kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satunya pada kinerja jasa keuangan di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Moch. Muchlasin, mengatakan aktivitas jasa keuangan di Sulampua tetap stabil dan terus berperan aktif dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Stabilitas sektor jasa keuangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tersebut tercermin dari kinerja positif perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank (IKNB) yang secara sinergis menjaga kelancaran fungsi intermediasi dan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.

“Kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Sulampua masih terjaga dengan baik. Sinergi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan pelaku usaha menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini,” ujarnya, dalam keterangan resminya, kemarin.

Ia menyebutkan, berdasarkan data yang ada pada posisi Agustus 2025, aset perbankan mencapai Rp562,40 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di Sulampua tercatat mencapai Rp352,85 triliun, sedangkan penyaluran kredit perbankan mencapai Rp440,97 triliun.

“Di sector pasar modal jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat mencapai 1.157.386 SID hingga Agustus 2025,” terang Muchlasin.

Menurutnya, OJK terus berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan melalui pengawasan yang terintegrasi dan kebijakan yang mendorong inklusi keuangan. Langkah tersebut dilakukan agar sektor jasa keuangan dapat terus mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi daerah, khususnya di wilayah dengan potensi besar seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua.

“Kami memastikan agar sektor keuangan tetap berfungsi optimal dalam menyalurkan pembiayaan produktif serta memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat dan pelaku UMKM,” tambahnya.

Ia menegaskan, OJK bersama seluruh pelaku industri jasa keuangan akan terus memperkuat literasi dan edukasi keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan stabilitas yang terjaga ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di wilayah KTI,” ungkapnya.

Exit mobile version