Lapas Narkotika Samarinda Berhasil Rehabilitasi 180 WBP, Jadi 15 UPT Terbaik se-Indonesia

Lapas Narkotika Samarinda Berhasil Rehabilitasi 180 WBP, Jadi 15 UPT Terbaik se-Indonesia

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SAMARINDA — Lapas Narkotika Klas IIA Samarinda berhasil melaksanakan program rehabilitasi terhadap Warga Binana Pemasyarakatan (WBP). Program tersebut telah berlangsung selama 6 bulan dan diikuti 180 WBP.

“Alhamdulillah 180 warga binaan pemasyarakatan telah mengakhiri rehabilitasi sosial sebagai pecandu narkoba,” ucap Kalapas Narkotika Samarinda Kelas IIA Samarinda, Hidayat.

Keberhasilan itu pun dilaksanakan dengan penutupan pada Rabu (30/08/2023). Dalam kegiatan turut hadir Direktur Kesehatan dan Perawatan Rehabilitasi Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI Elly Yuzar, Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Subandi, Kepala BNN Kota Samarinda Wiwin Firta, Ketua Yayasan Sekata Rabin Subhanata, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismid Kusasih, serta segenap jajaran dan instansi terkait lainnya.

Hidayat menerangkan kegiatan ini sekaligus melaksanakan penandatangan kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan harapan agar WBP merasa nyaman serta memberikan aura positif kepada warga binaan lainnya.

“Kami berupaya semaksimal mungkin mengembalikan pecandu narkoba yang berada lapas agar bisa hidup normal kembali di masyarakat,”terangnya.

Selain itu, Hidayat menjelaskan meski saat ini Lapas mengalami over kapasitas, tak menyurutkan program yang dilaksanakan. Ia pun berharap kedepan Lapas dapat meningkatkan kamar hunian bagi WBP.

“Meski Over kapasitas tidak memungkinkan kami untuk memberikan pendekatan dari hati ke hati kepada warga binaan, kami bangun komunikasi, treatment dan program program yang membangkitkan semangat yang baik kepada warga binaan,” jelasnya.

Tak hanya berhasil melaksanakan program rehabilitasi, di hari itu juga Lapas mendapatkan predikat atas percontohan terkait penyelenggaraan rehabilitasi sosial dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Dimana percontohan ini Lapas Narkotika menjadi 15 UPT terbaik di Indonesia.

“Ini merupakan apresiasi dan motivasi bagi kami untuk terus mewadahi para warga binaan di sini, menjadi lebih baik ke depannya melalui program rehabilitasi sosial,” tutupnya. (*)