REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) hampir setahun menghadirkan layanan teknologi 5G di Kota Makassar. Layanan jaringan ini memungkinkan penggunanya mengakses internet puluhan kali lipat lebih cepat dibandingkan 4G.
IOH resmi meluncurkan layanan 5G di Makassar pada 19 November 2021 untuk membangkitkan kembali sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata lokal.
Peluncuran tersebut merupakan kelanjutan dari revolusi 5G di Indonesia, yang dihadiri langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Bahlil Lahadalia dan Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
SVP–Head of Region Kalimantan & Sumapa IOH Prio Sasongko, mengatakan, pemilihan Kota Makassar sebagai kota pertama di Indonesia timur yang mendapatkan layanan 5G tentunya karena melihat kondisi daerahnya. Salah satunya pertimbangan adalah karena lokasinya yang menjadi titik penghubung di antara kota-kota lainnya di Kawasan Indonesia Timur.
“Termasuk juga karena Makassar merupakan salah satu lokomotif ekonomi di Indonesia. Pelanggan juga dapat mencoba layanan 5G IOH untuk pengalaman digital yang lebih baik,” katanya dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
Ia mengaku, layanan 5G IOH di Makassar tersedia di beberapa lokasi dengan kebutuhan akan internet yang tinggi serta banyaknya jumlah pengguna perangkat yang mendukung. Salah satunya, di Tamalanrea yang merupakan salah satu kawasan yang terdapat beberapa perguruan tinggi, di antaranya Universitas Hasanuddin Makassar.
Syafiqah, Mahasiswi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin menceritakan pengalamannya menggunakan layanan 5G. Ia mengaku, layanan 5G IOH cepat dan stabil sehingga sangat membantu menjelajah internet.
“Ini sangat membantu saat saya sedang membuat tugas ataupun lainnya,” ujarnya.
Pelanggan dapat menikmati layanan 5G IOH dengan memakai kartu SIM 4G dan paket yang tersedia saat ini karena spektrum yang digunakan masih menggunakan 1800 Mhz. Selain Makassar, layanan 5G IOH telah tersedia juga di Balikpapan, Surabaya, Solo, Jakarta, Karawang, Lampung, dan yang paling baru adalah Bali, untuk mendukung Presidensi G20. (*)