REPUBLIKNEWS.CO.DI, PALOPO – Anggota DPRD Palopo, Budi Rani Ratu menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo keliru jika Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN akan dipotong 30 persen.
Politisi Gerindra ini menganggap sebaiknya Pemerintah mengaji ulang rencana yang dianggap akan menimbulkan permasalahan baru itu.
Pak Budi sapaan akrabnya merasa kasihan kepada tenaga ASN jika TPPnya harus dipotong.
“Apalagi kondisi Covid-19. Perekonomian susah. Kita harus menghargai kinerja ASN. Jangan malah dipotong untuk biaya penanganan Covid-19,” jelasnya.
Anggota Komisi II ini menjelaskan, porsi kerja OPD di Kota Palopo tidak sama. Ada dinas yang tidak banyak memiliki kegiatan dan ada dinas yang memiliki banyak kegiatan.
Untuk dinas yang memiliki banyak program tentu ASN harus bekerja ekstra dan sebaliknya.
“Kasihan juga kalau disamaratakan mau dipotong 30 persen. Bagaimana dengan ASN yang memiliki banyak kinerja tambahan,” imbuhnya.
Dari permasalahan tersebut, Budi menyarankan agar pemerintah lebih memprioritaskan hal yang tidak berdampak lebih buruk dari keadaan sekarang.
Pemerintah Palopo sebaiknya mengalihkan biaya pembangunan infrastruktur ketimbang harus mengorbankan TPP ASN.
Di Kota Palopo sendiri terdapat tiga proyek Multiyers yang memakan biaya besar mencapai kurang lebih 73 Miliar.
Diantaranya proyek arena balap motor, penataan Islamic Center serta pembangunan menara payung.
“Coba itu saja yang dialihkan untuk penanganan Covid-19. Lagipula proyek itu tidak mendesak dan tidak berdampak ke masyarakat untuk kondisi saat ini,” kuncinya. (*)
