REPUBLIKNEWS.CO.ID, PALOPO – Dinas Kebudayaan Kota Palopo menggelar Fokus Group Discussion (FGD) di Aulau Akademi Industri Dewantara, Rabu (10/2/2020).
FGD ini membahas persiapan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) penetapan Warisan Budaya Takbenda baju adat pengantin Luwu di Kementerian Hukum dan HAM.
Baju adat pengantin Luwu terbagi menjadi tiga tingkatan, pertama baju yang digunakan untuk Datu Luwu, kedua baju yang digunakan untuk bangsawan dan ketiga baju yang digunakan untuk masyarakat biasa.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Karno mengatakan, ada beberapa rentetan kegiatan persiapan pendaftaran HAKI baju adat pengantin Luwu, mulai dari FGD hingga parade budaya yang akan digelar beberapa waktu kedepan.
“Jadi setelah FGD ini kita akan mengadakan parade budaya khusus menampil baju adat pengantin Luwu. Ini merupakan syarat untuk mendaftar HAKI ke Kementerian Hukum dan HAM,” katanya.
Sementara itu, Ketua TIM Penyusunan Buku Panduan Busana Pengantin dan Tata Rias Baju Adat Penganti Luwu Dr. Suaedi mengatakan, tujuan pendaftaran HAKI untuk melestarikan Budaya Luwu. Selain itu pihaknya juga menginginkan agar baju adat pengantin Luwu ini tidak diklaim oleh daerah ataupun wilayah lain.
“Jadi tujuan utamanya itu melegalkan bahwa baju adat pengantin ini memang berasal dari Tana Luwu. Bagaimana caranya agar tidak diklaim oleh daerah lain kita daftarkan HAKI ke Kementerian Hukum dan HAM,” jelasnya.
Baju adat pengantin Luwu ini terdiri dari baju pria dan baju wanita.
Untuk baju pria terdapat aksesoris yang menjadi ciri khas adat Luwu yang melambangkan kekuatan dan keperkasaan serta sopan santun seorang lelaki luwu, mulai dari Hiasan kepala terdapat jakulu, bunga tungke, jungge (hiasan topi). Hiasan leher terdapat Geno. Bagian badan terdapat Jas Tutup. Hiasan tangan ada Potto Naga, tappi, passapu, eru-erukan. Hiasan pinggang ada tali bennang, maili dan pada bagian bawah terdadapat Assabbengeng (celana), sampu’, rante sampu’.
Sementara itu untuk pakain wanita ada hiasan kepala meliputi pinang goyang, bunga bangku,bangkara (anting), geno kiana, geno cumpu, colara, mastura, bagian badan meliputi baju tokko, rante waju, passapu, hiasan lengan meliputi jimatayya, hiasa gelang terdapat lola atas, bosa dan lola bawah, untuk hiasan pinggang ada salipi, sambang, bagian bawah meliputi assabbegeng, sampu, dan rante sampu.
Hadir dalam FGD ini Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddiraja, SE Opu To Sattia Raja , Maddika Ponrang, H. Andi Sana Kira, S.Sos, Opu To Bau, Makole Baebunta, Hj. Andi Masita Kampasu, S.Sos Opu Dg. Tawelong, Drs. Andi Abdullah Sanat Kaddiraja, Direktur Akademi Industri Dewantara Dr. Suaedi, Kepala Balitbangda Palopo Andi Enceng, Andi Sangeng, Hj. Sitti Ros Hamri Ety dan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Palopo.
