REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pengembangan akses keuangan yang merata utamanya di wilayah perdesaan juga menjadi fokus utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), OJK mengagas program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, EKI merupakan program untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat, khususnya di perdesaan. Program ini telah menyasar desa-desa yang ada di Sulawesi Selatan dengan bekerjasama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di masing-masing daerah.
“Progam EKI ini sudah berjalan sejak 2023 lalu hingga saat ini. Saat ini EKI sudah ada di Kabupaten Bulukumba dan Jeneponto,” ungkapnya, dalam keterangannya, kemarin.
Ia menjelaskan, di 2023 lalu, OJK melaunching Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Lembanna, Kabupaten Bulukumba. Adapun capaian program EKI di wilayah tersebut telah berhasil mencatatkan pembukaan rekening dana pihak ketiga (DPK) sebanyak 29 rekening dengan jumlah Rp390 juta.
Kemudian untuk jangkauan pemberian kredit atau pembiayaan telah diberikan ke 20 debitur dengan total Rp760 juta, serta 20 polis.
“Adapula pembentukan satu klaster usaha makanan olahan, dan pembuatan 15 layanan QRIS disana,” ujarnya.
Kemudian, di November 2024 ini OJK Sulselbar bersama TPAKD Jeneponto dan PT BPD Sulselbar kembali melaunching Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), di Desa Wisata Kassi, Kabupaten Jeneponto.
Darwisman menerangkan, sejak dimulainya program EKI tersebut terjadi penambahan penggunaan produk atau layanan keuanga. Misalnya, pada penyaluran kredit yang jumlahnya mencapai Rp3,7 miliar kepada 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selanjutnya, pada dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp565 juta oleh 150 orang nasabah.
“Ada pula pembentukan QRIS sebanyak 39 merchant, pembentukan agen Bank Sulselbar sebanyak 1 orang, serta pembukaan tabungan haji sebanyak 28 orang di Desa Kassi ini,” ujarnya.
Menurutnya, perluasan program EKI tersebut bertujan untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa. Dimana melalui pengembangan desa, serta mewujudkan pemerataan pemahaman, maupun penggunaan produk dan layanan keuangan.
“Dimana di khususkan bagi masyarakat di wilayah perdesaan, seperti di Desa Kassi, Jeneponto ini,” kata Darwisman.