REPUBLIKNEWS.CO.ID, SELAYAR — Lima Mahasiswa International university of africa (IUA) yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik bersenjata, di Sudan tiba di Indonesia. Saat ini kelimanya sudah berada di Benteng, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Selayar dan diterima Wakil Bupati H. Saiful Arif di Ruang Kerjanya, Kamis (04/05/2023).
Wabup Saiful Arif menyampaikan rasa prihatin dan empatinya atas nasib kelima mahasiswa yang juga merupakan alumni dari Pesantren Babussalam di Kabupaten Kepulauan Selayar. Dimana mereka terpaksa meninggalkan pendidikannya di Sudan Afrika akibat konflik.
Dilain sisi Wabup Saiful Arif juga menyampaikan rasa syukurnya atas selamatnya kelima mahasiswa itu yang berhasil dievakuasi dari negara konflik tersebut. Sehingga bisa tiba di Kepulauan Selayar yang dijemput Suhardi, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Selayar.
Baca Juga : Pilcaleg 2024 di Selayar Tetap 5 Dapil, Ketua KPU: Hanya Pergeseran Jumlah Kursi
Didampingi salah seorang Pembina Pesantren Babussalam, Muh. Yamril Fachruddin, Wabup Saiful Arif menyampaikan, bahwa kelima mahasiswa alumni Pesantren Babussalam tersebut berasal dari Tile-Tile, Bonerate, dan Latokdok Pasilambena, yakni Firmansyah Salang Basri, Ahmad Rivai, Irsyad Makruf ketiganya berasal dari Bonerate, dan Abdul Fatta asal Tile-Tile serta Kahar Muzakkar asal Latokdok.
Terkait nasib pendidikan mahasiswa Sudan ini, lanjut Wabup yang juga Ketua Harian Yayasan Babussalam, dari informasi yang diperoleh, Pemerintah Provinsi bersedia memfasilitasi mereka, jika mau lanjut pendidikannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Meski demikian, diserahkan kembali ke masing – masing individu.
Wabup juga mengakui telah menginstruksikan Kadis Sosial agar menyediakan bantuan dan mengantarkannya ke Pesantren Babussalam di Passanderang, karena mereka akan transit di pondok sembari mendiskusikan kelanjutan pendidikan mereka.
Baca Juga : Kapal Pengangkut 2800 Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tenggelam di Laut Perbatasan Bulukumba Selayar
Salah satu mahasiswa Sudan asal Latokdok, Kecamatan Pasilambena Selayar, Kahar Muzakkar mengungkapkan apresiasinya atas langkah koordinasi Pemprov Sulsel terkhusus Pemkab Selayar yang telah proaktif memfasilitasi dirinya dan rekannya hingga bisa tiba di Kepulauan Selayar.
“Di Sudan, Afrika, yang terdengar hanya letusan senjata, peluru nyasar di mana-mana, kami lebih memilih tinggalkan pendidikan di sana. Alhamdulilah kami tiba dengan selamat” ungkapnya.
Seperti diketahui, konflik di Sudan terjadi setelah militer Sudan yang dikuasai angkatan darat berseteru dengan kelompok milisi bersenjata. Pertempuran terjadi di seluruh Sudan.