Republiknews.co.id

Loa Raya Tumbuhkan Budaya Demokrasi Lewat Musdes, Warga Jadi Penggerak Pembangunan

Kepala Desa Loa Raya, Martin. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, terus memperkuat komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang demokratis dan inklusif. Melalui Musyawarah Desa (Musdes), masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi sekaligus menjadi aktor utama dalam menentukan arah pembangunan.

Kepala Desa Loa Raya, Martin, menegaskan bahwa Musdes bukan sekadar agenda rutin tahunan, tetapi telah berkembang menjadi forum demokrasi yang dinamis dan partisipatif. Di ruang ini, setiap warga diberi hak yang sama untuk menyampaikan ide, keluhan, maupun usulan.

“Musdes adalah jantung dari seluruh perencanaan kami. Program di RKPDes tidak lahir dari atas, melainkan murni berasal dari warga—dari RT hingga lembaga-lembaga desa,” ujar Martin, Rabu (23/07/2025).

Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026 diawali dengan penjaringan usulan dari tingkat RT. Seluruh masukan kemudian dibahas secara terbuka dalam Musdes untuk ditetapkan sebagai skala prioritas pembangunan.

Martin menambahkan bahwa keterlibatan berbagai unsur masyarakat, seperti tokoh adat, pemuda, kelompok tani, hingga PKK, memberikan warna dan kekuatan kolektif dalam setiap keputusan desa. Hal ini menjadikan hasil Musdes lebih berimbang dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.

“Musdes diikuti dengan antusias. Ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kemajuan desa masih sangat kuat di tengah warga kami,” katanya.

Tak hanya sebagai sarana penjaringan aspirasi, Musdes juga menjadi instrumen transparansi dan pengawasan anggaran. Warga bisa memahami arah kebijakan pemerintah desa dan turut serta memantau pelaksanaannya.

“Transparansi ini penting. Ketika warga tahu ke mana dana desa digunakan, maka kepercayaan tumbuh. Itu yang menjaga pembangunan tetap berada di jalur yang benar,” imbuhnya.

Musdes kini telah mengakar sebagai budaya demokrasi yang hidup di Desa Loa Raya. Dengan pendekatan dialogis dan terbuka, desa ini membuktikan bahwa kemajuan tidak harus datang dari atas, melainkan bisa tumbuh kuat dari bawah—dari masyarakat itu sendiri.

Dengan tradisi Musdes yang terus dikembangkan, Loa Raya menatap masa depan sebagai desa yang mandiri, berdaya saing, dan demokratis.

Exit mobile version