REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Makassar menjadi kota pertama diimplementasikannya inovasi sampah plastik menjadi pulsa oleh Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) di wilayah Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa).
Di wilayah ini Indosat berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin, sebab program inovasi di sektor penghijauan ini difokuskan di wilayah kampus. Layanan tukar sampah plastik menjadi pulsa ini pun diberlakukan bagi pelanggan pengguna IM3 maupun Tri.
“Jadi program ini di Kalisumapa adalah yang pertama atau merupakan box ketiga se-Indonesia,” ujar AVP CSR Environment & Phylanthrophy Mahfudz Marzuki, di sela-sela peluncuran, di Kampus Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, kemarin.
Lanjutnya, box-box layanan penukaran sampah plastik menjadi pulsa ini sebelumnya telah ada di Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, dan di Rate Race Mandalika melalui kerjasama Universitas Mataram (Untram).
“Nah yang ketiga ini kita siapkan di Makassar melalui kerjasama dengan Unhas,” kata Mahfudz.
Ia menerangkan, dipilihnya Unhas sebagai pihak yang dikerjasamakan dalam inovasi ini sebab, kampus tersebut dinilai termasuk salah satu yang memiliki visi menuju Kampus Hijau atau Green Campus. Apalagi setelah sebelumnya dilakukan diskusi bersama, dan pihak kampus menyambut dengan sangat antusias.
“Kemarin kami berdiskusi dengan tim dari Unhas dan mereka memang tertarik sekali, dan knapa kerjasamanya dengan kampus, tidak hanya Unhas karena memang kami melihat di kampus ini banyak hal-hal yang bisa dilakukan dari hanya sekadar pengelolaan sampah,” jelasnya.
Sebelumnya, sebagai bentuk komitmennya dalam kepedulian lingkungan, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) menyiapkan mekanisme pengelolaan sampah plastik yang lebih mudah. Untuk projek awal, konsep yang disiapkan adalah berupa tukar sampah plastik menjadi pulsa di lingkungan universitas, salah satunya di Universitas Hasanuddin, Makassar.
“Sampah menjadi pulsa ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, sebab Indosat Ooredoo Hutchison telah menjadikan isu lingkungan sebagai hal utama. Jadi bukan hanya pelestarian magrove, tetapi juga peduli terhadap sampah,” terang EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, saat meresmikan Layanan Tukar Sampah Plastik jadi Pulsa, di Kudapan BNI Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, kemarin.
Menurutnya, sampah plastik dipilih sebab dinilai perlu pengelolaan yang serius dibandingkan sampah jenis lainnya. Olenya, pihaknya hadir dengan memberikan konsep yang berbeda. Belum lagi, Universitas Hasanuddin memiliki komitmen untuk mewujudkan Kampus Hijau atau Green Campus sehingga dinilai saling bersinergi dengan visi misi yang dibawakan Indosat.
“Makanya kita kolaborasi dengan Unhas. Untuk plastik yang terkumpul ini nantinya akan dikelola oleh mahasiswa dalam hal penelitian. Seperti dijadikan oli, aspal atau dibuat satu evaluasi agar bisa dikreasikan,” terang Swandi.
Ia pun berharap, gerakan kolaborasi antara Indosat Ooredoo Hutchison dengan Universitas Hasanuddin ini bisa memberikan manfaat di masa mendatang di tengah perubahan iklim yang sekarang terjadi.
“Selain itu kami juga memastikan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi ini akan tetap stabil dalam hal kebutuhan jaringannya, sehingga bisa terus beroperasi secara maksimal,” ungkapnya.
Gagasan progam “Sampah Jadi Pulsa” ini pertama kali diluncurkan pada 2022, dimana merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Indosat di pilar lingkungan. Dengan tujuan mengatasi permasalahan sampah plastik melalui konversi sampah menjadi pulsa bagi masyarakat yang berpartisipasi, inisiatif ini sejalan dengan agenda jangka panjang pembangunan Indonesia, khususnya pada pilar transformasi ekonomi melalui inovasi dan penerapan ekonomi hijau.
“Kami ingin menunjukkan bagaimana sampah plastik dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam mendukung pembangunan jangka panjang Indonesia dan juga wujud nyata tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia,” terang SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Serang, dalam keterangannya.
Keberhasilan program ini menunjukkan komitmen Indosat yang berkelanjutan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi limbah plastik sekaligus mempromosikan praktik lingkungan yang berkelanjutan. Ke depannya, program Sampah Jadi Pulsa akan terus diperluas ke berbagai kota di seluruh Indonesia.
Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan ini dapat mengunjungi dropbox di kota mereka, membawa botol plastik, dan memastikan nomor Indosat (IM3 atau Tri) mereka aktif. Setiap botol yang disetor akan memberikan poin yang dapat ditukarkan dengan pulsa melalui proses digital yang mudah.
