Manajemen Mercure Makassar Ikut Fashion Show Hari Batik Nasional, Tampilkan Batik Lontara Khas Sulawesi

Manajemen Mercure Makassar Ikut Fashion Show Hari Batik Nasional, Tampilkan Batik Lontara Khas Sulawesi

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Manajemen Mercure Nexa Pettarani Makassar ikut menampilkan karya-karya desainer lokal ternama pada pagelaran Fashion Show Hari Batik Nasional yang mereka gelar pada Minggu (2/10/2022) kemarin.

Dalam penampilannya para manajemen menampilkan karya desainer lokal ternama Istinana. Dimana karya fashion-nya menampilkan batik Sulawesi dengan motif lontara dan juga baju bodo bermotif lontara dipadukan dengan kain tenun.

Sejumlah manajemen yang tampil antara lain, Wiwied Nurseka sebagai General Manager Mercure Makassar, Joko Mulyono sebagai Finance and Accounting Manager, Lady Tilova sebagai Asisten Director of Sales dan Ambun Salurante sebagai Talent and Culture Manager.

Selanjutnya, Nurhikmah sebagai F&B Manager, Johan Fransisco sebagai Executive Chef, Markus Nober sebagai Assistant Chief Engineering, Muhammad Aras sebagai Room and Division Manager, serta Aning sebagai Executive Secretary.

“Kami ikut tampil untuk mempromosikan karya-karya desainer terbaik yang dihasilkan dari batik khas Sulawesi. Ini juga sebagai bentuk nyata kebanggan manajemen terhadap batik yang ada,” kata General Manager Mercure Nexa Pettarani Makassar, Wiwied Nurseka.

Kedepannya, katanya, pihaknya bakal rutin menggelar kegiatan-kegiatan serupa. Dimana tidak hanya bermuatan hiburan saja, tetapi juga dengan mengangkat kekayaan muatan lokal dalam rangka memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Sulawesi Selatan yang khas.

“Apalagi ini sejalan dengan program brand kami yaitu Discover Local,” terangnya.

Sebelumnya, melalui Fashion Show Hari Batik Nasional yang digelar Mercure Nexa Pettarani Makassar menghadirkan hasil karya para desainer lokal ternama. Para desainer merancang karya fashion-nya dengan mengangkat batik bermotif khas Sulawesi Selatan.

Antara lain motif Toraja yang ditampilkan Lina Destriana, desainer batik asal Yogyakarta. Kemudian desainer Arie Rich yang menampilkan koleksi busana pria, yaitu kemeja bermotif batik Lontara yang dikombinasikan dengan kain katun.

Selanjutnya, Istiana menampilkan batik Sulawesi dengan motif Lontara dan juga baju bodo bermotif Lontara dipadukan dengan kain tenun. Kemudian, Salvadora by Andar Yusri, desainer ini lebih fokus membuat busana pria, pada perhelatan fashion show Hari Batik Nasional Mercure Makassar ini dirinya menampilkan koleksinya yaitu batik rongkong khas dari Luwu Utara.

Menurut Wiwied Nurseka, perayaan Hari Batik Nasional yang digelar ini merupakan bukti dan kebanggaan bagi pihaknya kepada batik nasional. Termasuk batik khas Sulawesi Selatan.

“Kami juga berterima kasih kepada seluruh desainer dan pihak-pihak yang mendukung penuh kegiatan kami ini,” ujarnya.

Lanjutnya, ia pun berharap kegiatan ini akan memberikan suatu kontribusi yang nyata. Terkhusus kepedulian yang nyata kepada pelaku UMKM yang memanfaatkan batik sebagai produk usahanya.

Pasalnya, saat ini Mercure Makassar sementara mendorong bagaimana pelaku UMKM lokal bisa semakin melebarkan bisnisnya.

“Kami sangat mendukung pihak UMKM, dimana belum lama ini kami melakukan kurasi, termasuk didalamnya batik-batik Sulawesi yang nantinya akan kami display di hotel kami,” terangnya.

Dengan dukungan dan kontribusi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dan bisa memberikan manfaat dan keberkahan yang banyak bagi pelaku UMKM. (*)

Penulis : Chaerani