Republiknews.co.id

Masyarakat Sulsel yang Akses Pinjaman di P2PL Meningkat Tiap Tahun

Kepala OJK Sulselbar Darwisman. (Dok: Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Jumlah masyarakat Sulawesi Selatan yang mengakses layanan pinjaman melalui fintech legal atau peer to peer landing (P2PL) mengalami peningkatan setiap tahunan. Hal ini terlihat dari jumlah rekening penerima pinjaman melalui P2PL sejak periode Desember 2020 hingga September 2024.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) penyaluran pinjaman melalui rekening pada periode 2020 sebanyak 500.376 dengan outstanding pinjaman Rp307 triliun. Jumlah ini pun meningkat di 2021 dengan jumlah penerima rekening sebanyak 212.571, dimana jumlah outstanding pinjaman di periode yang sama sebesar Rp618 triliun.

Begitu pun jika dilihat di 2022 itu total outstanding pinjaman Rp1.015 triliun dengan 389.568 rekening penerima.

“Adapun di periode 2023 dari total outstanding pinjaman Rp1.182 triliun berhasil menjangkau 375.467 rekening penerima. Nilai ini pun jika kita amati menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan,” ujar Kepala OJK Sulselbar Darwisman, dalam keterangannya, Rabu, (11/12/2024).

Sementara, di sepanjang 2024 outstanding pinjaman atau pinjaman masyarakat pada layanan P2PL sebesar Rp1,681 triliun dengan jumlah rekening penerima sebanyak 497.960 rekening. Hingga saat ini di Sulawesi Selatan terdapat 97 layanan P2PL yang telah mengantongi izin serta dalam pengawasan OJK.

Darwisman mengatakan, kemudian jika dilihat dari total pinjaman masyarakat pada layanan P2PL ini tingkat wanprestasi 90 hari (TWP 90) hanya 1,48 persen atau masih dalam kondisi relatif aman.

“Untuk kondisi TWP 90 harinya relatif aman. Artinya kalau kita melihat dari hari ke hari kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan layanan P2PL ini cukup besar. Mudah-mudahan ini digunakan untuk hal-hal darurat atau produktif bukan yang bersifat konsumtif belaka,” harap Darwisman.

Exit mobile version