Republiknews.co.id

Modal Kerja Pengaruhi Piutang Masyarakat di Perusahaan Pembiayaan Nasional

ilustrasi pembiayaan dan perusahaan asuransi. (Dok. akseleran.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Piutang pembiyaan pada Perusahaan Pembiayaan (PP) mengalami pertumbuhan sebesar 1,26 persen hingga Agustus 2025. Adapun total piutang masyarakat secara nasional mencapai Rp505,59 triliun.

“Capaian piutang pada perusahaan pembiayaan didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 7,62 persen yoy,” terang Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, kemarin.

Ia menjelaskan, pada profil risiko Perusahaan Pembiayaan dalam kondisi terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,51 persen, dan NPF net 0,85 persen. Adapun pada Gearing ratio PP tercatat sebesar 2,17 kali dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

Di sector pembiayaan modal ventura pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,90 persen yoy, dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,33 triliun. Sementara, pada industri Pinjaman Daring (Pindar), outstanding pembiayaan pada Agustus 2025 tumbuh 21,62 persen yoy dengan nominal sebesar Rp87,61 triliun.

“Untuk tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) berada di posisi 2,60 persen,” terang Agusman.

Pada industri pergadaian, penyaluran pembiayaan pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 28,67 persen yoy menjadi Rp108,30 triliun dengan tingkat risiko kredit yang terjaga. Pembiayaan terbesar industri pergadaian disalurkan dalam bentuk produk Gadai, yaitu sebesar Rp90,08 triliun atau 83,17 persen dari total pembiayaan yang disalurkan.

Berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh Perusahaan Pembiayaan pada Agustus 2025 meningkat sebesar 79,91 persen yoy, atau menjadi Rp9,97 triliun dengan NPF gross sebesar 2,92 persen.

Exit mobile version