REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Sebuah motor berwarna putih biru berjalan pelan memasuki area parkir kawasan Museum Balla Lompoa, di Jalan K. H. Wahid Hasyim No.39, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Jumat (12/11/2022) kemarin.
Saat turun ia langsung merogoh tas totebag berwarna cream untuk mengambil smartphonenya. Setiap sudut yang ada dalam kawasan Museum Balla Lompoa ini pun diabadikan dalam smartphonenya. Secara bergantian dengan teman boncengannya ia berfoto dengan mengambil latar Istana Tamalate, maupun Istana Balla Lompoa.
“Kami memang memasuki Museum Balla Lompoa di Gowa ini ke daftar lokasi yang akan kami kunjungi saat berkegiatan di Kota Makassar,” kata Andini yang saat itu datang dari Kabupaten Maros hanya untuk berkunjung ke Museum Balla Lompoa.
Ia datang untuk melihat langsung bagaimana perubahan suasana kawasan Museum Balla Lompoa setelah dilakukan revitalisasi. Sebab, dari sejumlah foto yang tersebar di media sosial kawasan Museum Balla Lompoa ini terlihat cantik dan Instragramable.
“Balla Lompoa sekarang lebih banyak perubahan, lebih cantik. Mungkin kalau anak sekarang bilangnya lebih instagramable. Perubahan di beberapa sudut Balla Lompoa saat ini sangat indah dilihat,” katanya lagi.
Kunjungannya ke Museum Balla Lompoa ini bukan kali pertama, sebab saat duduk di bangku SMA 2009 lalu, ia bersama sekolahnya juga datang berkunjung untuk melakukan wisata edukasi. Mengenal museum dan peninggalan-peninggalan kerajaan di Gowa untuk dijadikan pengetahuan baru.
“Ini sudah kedua kalinya saya datang, cuman memang waktu datang pertama memang belum di renovasi. Sekarang di wilayah kawasannya sudah semakin bagus dan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Meskipun begitu Balla Lompoa yang menjadi icon nya tetap dipertahankan sebagai peninggalan sejarah yang estetik,” tegas Andini yang kesehariannya sebagai seorang staf di salah satu sekolah Islam di Maros.
Hal yang sama juga dikatakan Ingrid, warga Kota Malang, Provinsi Jawa Timur ini mengaku, ia mengunjungi Museum Balla Lompoa bersama teman-teman lainnya untuk melihat langsung bagaimana peninggalan Kerajaan Gowa di museum ini.
“Kami takjub dengan kawasan museum yang nyaman dan bernuansa kekinian. Peninggalan-peninggalan seperti foto dan perlengkapan lainnya sangat indah dan kita senang bisa melihat langsung,” katanya.
Ia pun berharap kedepannya, agar pemerintah daerah terus merawat Museum Balla Lompoa ini sebagai destinasi wisata sejarah yang di ada. Apalagi, sejarah tentang Kerjaan Gowa ini menjadi pengetahuan yang harus diketahui seluruh masyarakat, termasuk generasi-generasi mendatang.
“Kami harap saat datang kembali ke museum ini kondisinya tetap sama, bahkan mungkin lebih baik lagi. Misalnya, sudah ada jajanan ole-ole yang khusus di jual disini,” terangnya.
- Situs Bangunan Bersejarah yang Diminati
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri mengatakan, Museum Balla Lompoa memang menjadi lokus kunjungan terbanyak dari wisatawan. Dari beberapa rumah ada dan situs bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Gowa, museum ini mencatat jumlah kunjungan yang signifikan.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan di triwulan ketiga 2022 ini total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gowa sebanyak 405.062 orang. Mereka terdiri dari wisatawan domestik sebanyak 40.492 orang, dan wisatawan mancanegara sebanyak 98 orang.
“Khusus untuk yang berkunjung ke Museum Balla Lompoa itu sebanyak 1.8752 orang. Mereka ada dari wisatawan mancanegara seperti Malaysia, Korea Selatan dan Italy,” sebutnya.
Dirinya pun terus berkomitmen bagaimana dapat menjaga kawasan tersebut agar tetap aman dan nyaman bagi wisatawan. Termasuk mendorong terwujudnya visi Museum Balla Lompoa yakni “Terwujudnya Museum Balla Lompoa Sebagai Museum Bersejarah Bertaraf Internasional yang Mengekspresikan Budaya Makassar”.
“Kita tentunya akan mendorong bagaimana seluruh destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gowa itu ramah bagi seluruh wisatawan. Baik yang dari luar daerah, termasuk pengunjung dari mancanegara,” harapnya.
- Manfaatkan Media Sosial Sebagai Pusat Informasi
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Ikbal Thiro mengatakan, dalam mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Museum Balla Lompoa pihaknya rutin melakukan sosialisasi untuk menginformasikan seluruh kegiatan dan program terkait museum. Informasi tersebut disampaikan melalui akun media sosial Instragram @museum.balla.lompoa.
“Kita mensosialisasikan informasi terkait museum, koleksi dan destinasi wisata budaya lainnya di Kabupaten Gowa melalui media sosial. Selain itu dalam bentuk sosialisasi lainnya, termasuk memanfaatkan mitra kerjasama kami,” katanya.
Ia juga mengakui, bahwa Museum Balla Lompoa menjadi destinasi wisata favorit di Kabupaten Gowa. Salah satunya saat kebijakan pemerintah untuk melonggarkan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas kepariwisataan kunjungan ke museum mulai membludak kembali.
“Peningkatannya sangat biasa, pada presentasi kunjungan di dua bulan terakhir itu sudah hampir mencapai 4 ribuan,” akunya.
Kunjungannya juga beragam atau dari berbagai daerah di luar Kabupaten Gowa.
“Untuk skala prestasi kunjungan memang kebanyakan wisatawan dari luar. Sebab memang itu yang kita dorong untuk mengenal sejarah dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Gowa,” tutup Ikbal.
