Museum Nelayan Desa Pela, Cermin Edukasi Lingkungan di Tepian Mahakam

Museum Nelayan Desa Pela, Cermin Edukasi Lingkungan di Tepian Mahakam

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat sebuah desa yang tidak hanya dikenal sebagai habitat Pesut Mahakam, tetapi juga sebagai lokasi dari Museum Nelayan yang berdiri sejak tahun 2020. Desa Pela, dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, kini menambahkan wahana edukasi yang memberikan wawasan tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan kearifan lokal dalam penangkapan ikan. Museum ini merupakan inisiatif dari Kelompok Sadar Wisata Desa Pela yang dipimpin oleh Alimin.

“Konsep museum ini sudah kami rancang sejak tahun 2018 dan dua tahun kemudian kami wujudkan. Pada tahun 2021, kami mulai mengimplementasikan sistem barcode untuk memudahkan pengunjung mendapatkan informasi secara digital,” ujar Alimin pada Rabu (27/3/2024).

Berbagai jenis alat tangkap ikan dipamerkan di museum ini, mulai dari yang ilegal dan merusak lingkungan hingga alat tangkap tradisional yang ramah lingkungan dan telah digunakan turun-temurun oleh nelayan Desa Pela. Ini merupakan upaya untuk mengedukasi pengunjung tentang dampak negatif ilegal fishing dan pentingnya menggunakan metode yang berkelanjutan.

Museum ini juga menyediakan informasi tentang Pesut Mahakam, hewan endemik yang menjadi simbol Sungai Pela dan Danau Semayang, serta berbagai jenis ikan yang menghuni perairan tersebut. “Kami menyediakan QR code di setiap item yang memuat penjelasan lengkap, sehingga pengunjung dapat dengan mudah mempelajari lebih dalam tentang setiap koleksi,” tambah Alimin.

Dengan tiket masuk seharga Rp10 ribu, pengunjung dapat menikmati semua koleksi yang dimiliki oleh Museum Nelayan Desa Pela. Menurut Alimin, museum ini telah menjadi destinasi favorit karena memberikan wawasan baru tentang kehidupan nelayan dan keanekaragaman hayati yang ada di Sungai Mahakam.

Museum ini tidak hanya berperan sebagai pengingat bagi para nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, tetapi juga sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat luas. “Kami berharap museum ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan budaya nelayan,” tutup Alimin, menandaskan komitmen Desa Pela dalam upaya pelestarian. (ADV/Diskominfo Kukar)