Republiknews.co.id

Musuem Balla Lompoa Didorong Jadi Destinasi Sejarah Bertaraf Internasional

Kawanan Balla Lompoa di Jalan KH. Wahid Hasyim, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu. Di dalam kawasan terdapat Balla Lompoa dan Istana Tamalate. (Foto: Chaerani / Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Sebagai langkah dalam mewujudkan visi Musuem Balla Lompoa yakni menjadi museum bersejarah bertaraf internasional. Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa melakukan berbagai upaya.

Mulai dari mewujudkan pengelolaan musuem terpadu yang meliputi menajemen strategi, sumber daya manusia (SDM), operasional, keuangan, dan pemasaran. Selain itu ikut memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada saat ini. Di mana, inovasi yang dilakukan Disparbud Gowa melalui bidang kebudayaan dengan menyiapkan layanan barcode pada sejumlah koleksinya.

Dalam barcode yang diakses melalui kamera pintar pengunjung, mereka dapat mengakses informasi terkait sejumlah koleksi di dalam musuem yang disajikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Pengembangan penggunaan barcode pun dikembangkan dengan bekerjasama Mitologi Bumi Sulawesi (MBS) sebagai pihak yang menyiapkan sistemnya.

“Ini sangat membantu kita, karena hanya tinggal masukan barcode semua informasi terkait koleksi bisa kita dapatkan dengan mudah. Apalagi dihadirkan dengan dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris,” kata salah satu wisatawan Isriah Zulqaimah saat berkunjung ke Museum Balla Lompoa, beberapa waktu lalu.

Guru UPT SDN 128 Inpres Minasabaji, Kabupaten Maros ini mengaku, keberadaan Museum Balla Lompoa mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan saat dirinya berkunjung beberapa tahun yang lalu. Dimana waktu itu dalam penyelesaian studi program sarjananya dia melakukan penelitian di Museum Balla Lompoa.

“Terakhir kesini waktu penelitian, ternyata banyak sekali kemajuannya. Bukan hanya koleksi-koleksi yang sudah ada barcodenya, tetapi juga kondisi di luar museum seperti kawasannya itu sangat berubah, lebih rapi dan modern, tapi tidak menghilangkan kearifan lokal yang ada,” katanya.

Hal senada diungkapkan wisatawan lainnya, Fitriasari. Ia mengaku takjub dengan perubahan kawasan Balla Lompoa saat ini, sebab diakui terakhir berkunjung pada 2016 lalu lokasi kawasan Balla Lompoa tidak seperti sekarang ini.

“Kami melihat ada perubahan yang cukup signifikan. Mulai dari pelayanannya yang lebih terarah lagi, tempatnya yang semakin bagus dan suasananya juga sangat berbeda,” singkatnya.

Selain perubahan Musuem Balla Lompoa yang kian mengikuti perkembangan zaman, keberadaan musuem ini juga rupanya dimintai wisatawan internasioal atau mancanegara. Dari data Disparbud Gowa sekitar 17.290 wisatawan dari berbagai negara telah berkunjung ke musuem yang berlokasi di Jalan KH. Wahid Hasyim sepanjang 2023.

Sementara, Kepala Disparbud Gowa Tenriawati Tahri mengatakan, sebagai upaya dalam mewujudkan Museum Balla Lompo bertaraf internasional tentunya di lakukan secara perlahan-lahan. Mulai dari perbaikan, pemeliharaan, hingga pemanfaatan teknologi yang diterapkan dalam musuem.

“Tentunyan dengan mewujudkan ini kita perlu memaksimalkan peran museum sebagai pelestari warisan budaya bersejarah, menjadikan musuem sebagai laboratorium budaya bagi pengembangan iptek, hingga menciptakan musuem yang unggul dan kompetitif sebagai sumber daya budaya,” terangnya singkat.

Exit mobile version