Republiknews.co.id

Nenek Sitti Tidak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah, Begini Penjelasan Kepala Desa Turu Adae Bone

Kepala Desa Turu Adea Kabupaten Bone, Ashirah Rashid, berbincang dengan Nenek Sitti.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE – Viral, sebelumnya nenek Sitti yang tinggal di Gubuk Reot dibelakang kandang sapi tanpa dinding belakang dan atap 80% bocor di Desa Turu Adae, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Menurut keterangan tetangga bahwa nenek Sitti tidak pernah menerima bantuan.

Kepala Desa Turu Adae, Ashirah Rashid, yang ditemui republiknews.co.id di kediamannya menjelaskan perihal nenek Sitti tidak mendapan bantuan dampak COVID 19 ini.

“Memang betul itu rumah suami beliau (Nenek Sitti), akan tetapi sewaktu masih hidup suaminya, Nenek Siiti ini jarang di rumah itu walau barang – barangnya di situ cuman sesekali singgah, beliau menetap di rumah mertuanya di Desa Samaenre Kecamatan Bengo, makanya Kartu Keluarganya (KK) masih bersama mertuanya, makanya pemerintah Desa Turu Adae tidak bisa memberikan beliau bantuan dampak Covid-19 ini seperti BLT dan semacamnya karena tidak masuk dalam data warga kami, kalau bantuan pribadi, kami dan para warga Alhamdulillah sering memperhatikan beliau, terkadang juga beliau pergi di rumah adiknya di Pammase Desa Selli Kecamatan Bengo, tapi selama meninggal suaminya dia tidak pernah balik lagi kesini, tetapi beberapa minggu terakhir ini ternyata beliau kembali kami juga kaget kalau Nenek Sitti ternyata menetap disitu lagi,” imbuhnya, Sabtu (14/11/2020) kemarin.

Kepala Desa pun menyempatkan diri mengunjungi nenek Sitti bersama beberapa warganya, nenek Sitti pun sempat berkata dalam bahasa Bugis “Saya tidak bisa jauh dari suami” (kebetulan Almarhum suaminya dikuburkan di samping Rumah tersebut).

“Dulu suami beliau sering sama beliau pergi memulung, membajak kebun dan sawah yang ada di belakang rumahnya, tetapi selama suami beliau meninggal, tanah yang ada di belakang di jual satu persatu dan yg tersisa tempat dimana rumah itu berdiri, sewaktu suami beliau meninggal, beliau sempat kembali kerumah familinya tapi ada sesuatu dan lain hal dia datang kembali kesini di tambah dia tidak mau jauh dari suaminya,” ungkap nenek Sitti dalam bahasa Bugis yang di terjemahkan langsung oleh Kepala Desa Turu Adae, Asyirah Rasyid.

Ketika Nenek Sitti ditanya kembali oleh kepala Desa, apakah ingin kembali ke rumah mertuanya atau ke rumah adiknya, ia hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab tidak.

“Saya tidak mau kembali, saya takut, cukup saya disini,” ungkap nenek Sitti dalam bahasa Bugis. (Abdul Muhaimin)

Exit mobile version