Republiknews.co.id

OJK Ajak Mahasiswa Rencanakan Keuangan Masa Depan Lewat Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: istimewa

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong mahasiswa untuk mulai berinvestasi, termasuk di industri pasar modal sebagai bagian dari upaya perencanaan keuangan masa depan sejak muda.

Hanya saja dalam hal ini, mahasiswa diminta untuk cerdas berinvestasi, mengingat banyaknya tawaran-tawaran investasi illegal di era sekarang ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, selain mewaspadai penawaran investasi ilegal, untuk berinvestasi di pasar modal para mahasiswa harus mempelajari secara cermat instrumen-instrumen investasi sesuai kemampuannya.

“Banyak anak-anak muda tergoda untuk berinvestasi karena ikut-ikutan atau FOMO. Padahal setiap orang sebaiknya mempelajari instrumen investasi itu dengan cermat, memilih instrumen sesuai kemampuan finansial, karena investasi itu bukan gambling,” katanya, dalam kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan secara hybrid, di Auditorium Universitas Jember (UNEJ), Jember, kemarin.

Menurutnya, bagi setiap calon investor terutama mahasiswa perlu memahami karakter dan kinerja perusahaan sebelum berinvestasi, agar keputusan yang diambil didasarkan pada analisis fundamental, bukan tren sesaat.

Ia menuturkan bahwa jumlah investor di pasar modal Indonesia sudah mencapai 18,5 juta SID, dan menariknya lebih dari separuh, atau 54 persen di antaranya investor berusia di bawah 30 tahun yang mendominasi. Sementara, Kabupaten Jember memiliki potensi yang sangat besar di pasar modal, hal ini tercermin pada jumlah investor pasar modal di Kabupaten Jember yang mencapai 113 ribu investor atau investor terbanyak ketiga di Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kuliah umum di Universitas Jember, yang dapat meningkatkan pengetahuan, karakter, dan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan, berinvestasi secara cerdas, dan memahami risiko investasi dengan bijak.

“Melalui kegiatan ini kami berharap mahasiswa, mungkin juga dosen, mungkin juga hadirin sekalian dapat mengenal lebih dalam terkait dunia pasar modal, dan instrumen keuangan, sekaligus memahami pentingnya etika dan tanggung jawab sosial dalam investasi,” ujar Iwan.

Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025, yang diselenggarakan OJK bersama Self-Regulatory Organizations (SRO), yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 13 hingga 15 Oktober 2025.

Pelaksanaan SEPMT Jember merupakan bagian dari peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Melalui SEPMT 2025, diharapkan tercipta ekosistem investasi yang lebih sehat dan inklusif, sekaligus menumbuhkan kesadaran generasi muda dan masyarakat untuk berinvestasi secara cerdas dan aman.

Exit mobile version