Republiknews.co.id

OJK Catat Kinerja IKNB Sulampua Tetap Tumbuh Stabil

Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin. (Dok. OJK Sulselbar)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar mencatat kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tetap tumbuh stabil di tengah dinamika ekonomi saat ini.

Kepala OJK Sulslebar Moch. Muchlasin, mengungkapkan bahwa sektor IKNB menunjukkan ketahanan yang baik dengan sejumlah indikator yang masih tumbuh positif.

“Secara umum, sektor IKNB di wilayah Sulampua tetap terjaga stabil. Beberapa sub-sektor seperti penjaminan dan dana pensiun masih mencatatkan pertumbuhan yang positif,” ujar Muchlasin dalam keterangannya, kemarin.

Hingga periode Agustus 2025, sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP), total penjaminan di wilayah Sulampua tumbuh signifikan sebesar 15,79 persen atau sebesar Rp1,09 triliun. Sementara itu, total aset dana pensiun juga meningkat sebesar 6,46 persen dengan mencapai Rp3,97 triliun. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja pengelolaan dana pensiun di wilayah tersebut.

Ia menjelaskan, sementara pada kinerja di sektor perasuransian di periode yang sama mengalami penurunan pada sisi premi sebesar -6,83 persen atau mencatat total premi sebesar Rp5,25 triliun.

“Meskipun terjadi penurunan premi, industri asuransi di wilayah Sulampua tetap memiliki fundamental yang kuat dan terus melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan pasar,” jelasnya.

Pada sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) juga mencatatkan kinerja yang relatif stabil. Total pembiayaan pada perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 5,77 persen atau Rp52,50 triliun hingga Juli 2025.

“Kondisi ini menunjukkan peningkatan permintaan pembiayaan dari masyarakat dan pelaku usaha,” ujarnya.

Sementara itu, modal ventura mengalami kontraksi sebesar -2,43 persen atau mencapai sebesar Rp819 miliar. Kondisi ini merupakan dampak dari strategi selektif dalam penyaluran pembiayaan pada sektor-sektor berisiko tinggi.

“OJK terus memperkuat fungsi pengawasan dan mendorong sektor IKNB agar semakin adaptif terhadap tantangan ekonomi, sekaligus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Muchlasin.

Exit mobile version