REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Perkembangan penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) di Sulawesi Selatan masih didominasi di wilayah perkotaan. Mulai dari Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kota Palopo.
“Kalau kita lihat di seluruh kabupaten dan kota untuk kepemilikan rumah ternyata memang masih di dominasi untuk masyarakat perkotaan. Hal ini tercermin dari sebaran wilayah penyaluran KPR dari perbankan,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulselbar Darwisman, dalam keterangan resminya, kemarin.
Dirinya menyebutkan, pada penyaluran KPR di wilayah Kota Makassar mencapai Rp22,69 triliun atau 82,73 persen dari total penyaluran KPR sebesar Rp27,41 triliun. Total penyaluran KPR di wilayah tersebut pun telah menyasar ke 129.862 debitur.
“Kalau kita lihat secara tahunannya penyaluran KPR nya tumbuh bagus yaitu 13,99 persen, dimana pada Oktober 2023 hanya Rp19,89 triliun,” ujarnya.
Lanjut Darwisman, untuk penyaluran KPR di Kota Parepare hingga Oktober 2024 telah mencapai Rp1,74 triliun atau 6,36 persen. Besaran kredit pemilikan rumah ini pun telah menyasar ke 11.409 debitur. Sementara jika dilihat di periode yang sama tahun sebelumnya penyalurannya mengalami kenaikan positif di angka 26,35 persen atau Rp1,38 triliun.
Adapun penyaluran KPR di wilayah Kota Palopo dengan jumlah penyaluran Rp772 miliar atau 2,82 persen yang menyasar 5.451 debitur. Kenaikan penyaluran KPR juga terlihat di wilayah tersebut, dimana pada Oktober 2023 penyaluran KPR hanya Rp628 miliar.
“Ada kenaikan 22,99 persen secara tahunan. Hanya saja memang masih perlu terus didorong agar makin besar angka penyaluran kredit rumah ini,” katanya.
Sementara, jika dilihat dari data yang ada penyaluran kredit untuk kepemilikan rumah paling terendah yakni Kabupaten Tana Toraja sebesar Rp3,2 miliar, dan Kabupaten Luwu dengan Rp1,5 miliar.
Penyaluran Kredit Rumah di Sulsel Rp27,41 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) mencatatkan penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di Sulawesi Selatan hingga periode Oktober 2024 sebesar Rp27,41 triliun. Besaran jumlah penyaluran tersebut dinilai tumbuh positif jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Ternyata penyaluran KPR di Sulsel tumbuhnya bagus secara tahunan yaitu 15,43 persen. Dimana dari Oktober 2023 lalu Rp23,44 trilun, sementara di periode tahun ini mencapai Rp27,41 triliun,” terang, Kepala OJK Sulselbar Darwisman.
Kemudian, jika dilihat dari penyalurannya didominasi untuk kepemilikan rumah tinggal sebesar Rp25,39 triliun atau 92,63 persen. Pada kategori rumah tinggal ini pun terbanyak disalurkan untuk rumah tinggal tipe 22 hingga tipe 70 dengan nilai penyaluran kredit Rp20,17 triliun atau 73,57 persen. Kemudian Rp4,17 triliun atau 15,22 persen adalah untuk kepemilikan rumah tinggal tipe diatas 70 atau menengah keatas.
“Tapi tentunya yang kami harapkan di masyarakat adalah rumah-rumah subsidi (tipe 21) ini juga harusnya mendominasi. Karena dari data penyaluran KPR ini untuk kepemilikan rumah tinggal tipe tersebut baru tersalurkan Rp1,05 triliun atau 3,84 persen, masih sangat kecil,” tegas Darwisman.
Kondisi ini pun harus dipastikan apakah rumahnya yang tidak tersedia, atau rumah tersedia tapi masih kurang peminatnya, ataukah karena rumah ada tapi dalam aspek keuangan belum memadai.
“Hal ini pun menjadi pekerjaan rumah yang akan OJK dan seluruh stakeholders terkait dorong kedepannya,” sebutnya.
Selanjutnya, untuk penyaluran kredit KPR lainnya juga didominasi untuk pemilikan rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan). Dimana penyalurannya sebesar Rp1,49 triliun atau 5,43 persen, jumlah ini pun meningkat secara tahunan atau Rp1,29 triliun di periode Oktober 2023 lalu.
Selanjutnya, untuk penyaluran kredit pada pemilikan apartemen masih sekitar 1,94 persen atau Rp0,53 triliun. Meski demikian jika dilihat dari penyalurannya secara tahunan mengalami peningkatan positif atau Rp0,39 triliun di Oktober 2023 lalu.
Penyaluran kredit untuk kepemilikan apartemen ini pun didominasi apartemen tipe 22 hingga 70 yang mencapai Rp0,27 triliun dari Rp0,21 trilun di Oktober 2023. Kemudian pada penyaluran KPR apartemen untuk tipe diatas 70 berhasil disalurkan Rp0,19 triliun dari Rp0,12 triliun di periode yang sama tahunan sebelumnya.
“Penyaluran apartemen tipe 21 juga masih kecil nilai penyaluran kreditnya di periode ini yaitu hanya Rp0,06 triliun, kenaikannya juga tidak signifikan yaitu Rp0,05 triliun di Oktober 2023 lalu,” kata Darwisman.
