REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organizations (SRO) yakni Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal kepada generasi muda di daerah.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 di Samarinda, Kalimantan Timur pada 10 hingga 12 September 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyampaikan pentingnya pemahaman literasi keuangan bagi generasi muda untuk menyiapkan masa depannya.
“Tentu secara khusus kami mengarahkan pada sivitas akademika dan adik-adik mahasiswa sekalian, karena kami percaya pemahaman atau literasi ini akan menjadi justru modal utama dan modal awal sebelum kita dapat katakanlah melakukan investasi secara baik, secara cermat, dan bijak,” katanya, dalam Kuliah Umum, di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, kemarin.
Ia mengharapkan dengan kegiatan edukasi pasar modal ini, para mahasiswa semakin memahami risiko investasi dan tujuan investasi yang disesuaikan dengan arah dan tujuan hidup.
“Nah yang lebih penting lagi tentu mengenal secara cermat risiko yang melekat pada tadi ya lembaganya dan instrumen atau produk yang ditawarkan. Jadi kalau mau dalam tanda petik berinvestasi di saham, ya harus mengenal lebih dulu sahamnya seperti apa, jangan hanya karena ikut-ikutan kemudian kita terjebak dengan pilihan yang keliru,” katanya lagi.
Ia menegaskan, untuk memahami setiap karakteristik investasi yang ingin digunakan termasuk potensi keuntungan dan risiko yang melekat, serta mengingatkan agar tidak terjebak pada Fear of Public Opinion (FOPO), atau sekadar ikut-ikutan pendapat orang lain dalam mengambil keputusan investasi.
“Jadi kalau sudah ahli di saham jangan kemudian setelah itu di kriptonya gak belajar dulu. Tetap juga pelajari dengan baik, seperti waktu kita mempelajari instrumen tertentu sampai kita cukup paham dan wise atau dewasa dalam melakukan itu,” ujarnya.
Sementara, Wakil Rektor UNMUL Lambang Subagiyo, dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Umum di Universitas Mulawarman yang dapat meningkatkan literasi finansial mahasiswa, khususnya di bidang pasar modal serta investasi di aset keuangan digital lainnya.
“Harapan kami tentu para mahasiswa nanti akan mendapatkan literasi yang bagus tentang pengelolaan keuangan, tentang cara berinvestasi, cara memproteksi diri, memproteksi aset-aset, dan lain-lain. Kemudian juga bagaimana cara berinvestasi yang baik,” ujar Lambang.
Dalam SEPMT 2025 di Kalimantan Timur ini OJK juga mengajak perusahaan lokal untuk memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan. Go Public bukan sekadar mencari dana, tetapi lompatan besar untuk meningkatkan reputasi dan keberlanjutan usaha.
Pelaksanaan SEPMT ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, yang menegaskan komitmen OJK dan SRO dalam memperluas akses keuangan, meningkatkan literasi pasar modal, serta mendukung pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
