Republiknews.co.id

Pabrik CPO Diusulkan, Kembang Janggut Siap Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

Plt. Camat Kembang Janggut, Suhartono. [FOTO.Redaksi/Republiknews.co.id]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, tengah mengusulkan pembangunan pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit lokal. Inisiatif ini muncul sebagai respons atas ketergantungan petani terhadap perusahaan besar dalam menjual hasil kebun mereka.

Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono, menyatakan bahwa keberadaan pabrik CPO milik pemerintah akan memberi alternatif harga yang lebih stabil dan adil bagi petani. “Banyak petani kita yang menjual ke TPS atau perusahaan besar seperti Rekaltin. Kami ingin ke depannya ada opsi lain yang dikelola pemerintah dan koperasi, agar petani punya posisi tawar lebih kuat,” ujarnya, Sabtu (12/07/2025).

Ia menambahkan bahwa usulan pembangunan ini akan menunggu hasil kajian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Bila kajian menyatakan pembangunan pabrik CPO lebih prospektif dibanding pabrik minyak merah yang sebelumnya direncanakan, maka fokus akan diarahkan sepenuhnya ke CPO.

Pemerintah meyakini bahwa keberadaan pabrik CPO tidak hanya akan memberikan nilai tambah bagi produk sawit petani, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi desa, dan mengurangi ketimpangan distribusi keuntungan dalam rantai pasok.

Model pengelolaan pabrik dirancang berbasis koperasi, di mana masyarakat akan terlibat langsung sebagai pemilik sekaligus pengelola. Pemerintah kecamatan mendorong agar pendanaan bersifat kolaboratif, melibatkan pemerintah desa, koperasi lokal, serta pelaku usaha yang memiliki visi pembangunan berkelanjutan.

“Jika semua pihak bersinergi, kita bisa wujudkan industri yang bukan hanya milik rakyat, tapi juga dikelola oleh rakyat. Ini akan menjadi tonggak penting bagi kemandirian ekonomi di Kembang Janggut,” jelas Suhartono.

Rencana ini pun mendapat atensi dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Pertemuan lanjutan dengan instansi terkait akan digelar dalam waktu dekat untuk merumuskan bentuk investasi dan pola kerja sama yang paling sesuai.

Suhartono optimistis bahwa pembangunan pabrik CPO akan menjadi mesin penggerak ekonomi lokal dan mengurangi dominasi korporasi besar atas hasil panen petani. “Kami ingin petani sawit Kembang Janggut naik kelas. Bukan hanya sebagai penghasil, tapi juga sebagai pengolah dan pemilik hasilnya,” pungkasnya.

Exit mobile version