Pasangan Kondomo-Kurita, ‘Kuda Hitam’ di Pilkada Papua Selatan

Pasangan Kondomo-Kurita, ‘Kuda Hitam’ di Pilkada Papua Selatan

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Pendaftaran bakal pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan, Nikolaus Kondomo dan Baidin Kurita di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Selatan di masa injury time atau di saat-saat terakhir masa waktu pendaftaran, Kamis (29/08/2024) malam, menjadi kejutan bagi simpatisan, pendukung dan publik Papua Selatan.

Siapa sangka, kalau pasangan ini bakal mendaftar di kontestasi Pilkada Papua Selatan 2024 di masa-masa injury time. Mengingat, bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan, Nikolaus Kondomo dan Baidin Kurita nyaris tak memperoleh oleh kendaraan politik.

Publik pendukungnya seolah putus harapan. Hampir seluruh partai politik yang memiliki kursi dan perolehan suara sah di legislatif 10 persen ke atas terbagi habis kepada bakal pasang calon yang sudah mendaftarnya terlebih dahulu. Tersisa satu partai politik yang memiliki perolehan suara sah signifikan, sehingga bisa mengusung bakal pasangan calon ini bertarung di arena Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan.

Partai politik (Parpol) itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  yang hingga masa kritis hari-hari terakhir menjelang pendaftaran belum menaruh pilihan hati ke pasangan mana pun untuk diusung sebagai bakal pasangan calon ke arena pertarungan politik Pilkada Papua Selatan.

PKB akhirnya menaruh hati dan pilihan kepada Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan, Nikolaus Kondomo dan Baidin Kurita. PKB akhirnya menjadi pahlawan bagi Nikolaus Kondomo-Baidin Kurita. Ditambah lagi dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai  Buruh, sehingga lengkaplah bagi pasangan Nikolaus Kondomo-Baidin Kurita untuk melenggang kantor KPU Papua Selatan.

Pemunculan pasangan Kondomo-Kurita menambah daftar bursa pencalonan di Pilkada Papua Selatan. Di masa injury time pasangan ini menjadi kejutan dan ‘kuda hitam’ di percaturan politik pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) yang baru pertama kali dilaksanakan langit khatulistiwa ini. Kontestasi Pilgub ini justru semakin seru.

Nikolaus Kondomo dan Baidin Kurita yang mendaftar sebagai kontestan Pilkada gubernur dan wakil gubernur 2024 pukul 22.30 WIT itu, berkas pendaftarannya pun diterima dan dinyatakan lengkap baik syarat calon maupun syarat pencalonan oleh KPU Provinsi Papua Selatan. KPU  kemudian memberikan surat tanda terima dan rekomendasi kepada Paslon ini ke tahapan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan di RSUD Merauke.

Kepada awak media, Bakal Calon Gubernur Papua Selatan, Nikolaus Kondomo mengungkapkan, proses menuju tahapan pendaftaran Pilkada melalui perjuangan panjang yang cukup berat hingga akhirnya mendapat restu dan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sehingga dirinya bersama Baidin Gurita diusung untuk mendaftar di masa-masa injury time.

“Perjuangan saya yang cukup berat akhirnya mendapat dukungan dari PKB. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada PKB yang telah mengusung saya dan Baidin Kurita untuk berkontestasi di Pilkada Papua Selatan,” ucap Nikolaus Kondomo kepada awak dalam Konferensi Pers di posko pemenangannya di Jl. Setinggi Merauke usai pemeriksaan kesehatan, Sabtu (31/08/2024).

Disinggung terkait pasangan wakilnya yakni Baidin Kurita yang dinilai berbeda agama yakni dari kalangan Muslim, Nikolaus Kondomo mengungkapkan bahwa perbedaan agama dan asal usul justru menjadi kekayaan dan modal dasar dalam membangun tanah Papua Selatan menjadi miniatur Nusantara yang penuh dengan keberagamaan suku, adat istiadat, agama, ras dan golongan.

“Kita ini kan negara pluralis, negara yang berbhinneka tunggal ika. Berbeda-beda, kita tetap satu. Kita punya tujuan yang sama untuk membangun bangsa ini khususnya Provinsi Papua Selatan. Kita mau supaya segala etnis Nusantara berpartisipasi untuk membangun tanah ini di atas dasar kerukunan dan toleransi. Kita punya tanggung jawab bersama untuk membangun negara ini,” kata Nikolaus Kondomo.

“Kita punya Tuhan satu dan sama meski berbeda cara beribadah. Marilah kita tetap bersatu membangun Papua Selatan kedepan. Kita jadikan perbedaan menjadi aset untuk membangun kebersamaan dan persaudaraan menjadi sebuah kekuatan yang besar untuk kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ajaknya.

Meski demikian, kata Kondomo, dengan adanya perbedaan agama dengan calon wakil dimana menjadi keunikan tersendiri dari pasangan lainnya di Pilkada Papua Selatan 2024, namun dia tidak ingin membangun sebuah politik identitas dalam memenangkan pertarungan di kontestasi politik di Pilkada 2024.

“Politik identitas jangan sampai kita bawa ke arena Pilkada. Kita mau munculkan pemahaman di Papua Selatan ini bahwa kita sampa dan satu dalam tujuan meski berasal dari perbedaan. Kita rajut perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pesannya.

Dia optimis memenangkan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan tanggal 27 November 2024 karena baik tim maupun relawannya telah bekerja secara matang melalui kerja politik di lapangan.

“Ya, kita harus optimis menang. Mengapa tidak? Kita melaksanakan sesuatu harus optimis, jangan ragu dan bimbang. Kalau ragu-ragu, ya lebih baik mundur. Karena kita punya tujuan yang baik untuk membangun daerah, Provinsi Papua Selatan lebih baik kedepan,” tutupnya. (*)

Penulis : Hendrik Resi