Republiknews.co.id

Pemdes Loa Raya Susun Pembangunan 2026 Berdasarkan Aspirasi Warga

Kantor Desa Loa Raya. (IST)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, terus mendorong keterlibatan masyarakat dalam menentukan arah pembangunan desa. Menyambut tahun anggaran 2026, pendekatan partisipatif menjadi landasan utama dalam menyusun program prioritas pembangunan.

Kepala Desa Loa Raya, Martin, menegaskan bahwa seluruh perencanaan dilakukan berdasarkan masukan dari warga, mulai dari tingkat RT hingga musyawarah desa. Hasilnya, mayoritas usulan mengarah pada peningkatan infrastruktur lingkungan, fasilitas umum, serta dukungan terhadap ekonomi keluarga.

“Aspirasi warga sangat jelas: mereka ingin jalan lingkungan yang memadai dan program yang bisa membantu usaha produktif keluarga. Itulah yang kami jadikan dasar perencanaan,” ujar Martin, Rabu (23/07/2025).

Di tengah keterbatasan Dana Desa, pemerintah desa tetap menyusun skema prioritas secara terukur. Program yang mendesak akan didanai dari Dana Desa, sementara usulan lain akan dikolaborasikan dengan pemerintah kabupaten melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Yang bisa kami tangani langsung, kami kerjakan. Sisanya kami dorong lewat jalur kabupaten agar tetap mendapat perhatian dan realisasi,” jelasnya.

Strategi ini tidak hanya efisien dari sisi pembiayaan, tetapi juga memperkuat sinergi lintas pemerintahan. Martin meyakini bahwa koordinasi yang baik akan mempercepat pembangunan yang merata dan berkelanjutan di desa.

Tak hanya dalam perencanaan, pelibatan warga juga dilakukan secara aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap program benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

“Ketika warga terlibat langsung, mereka merasa memiliki. Ini penting agar hasil pembangunan lebih dirawat dan berkelanjutan,” tambahnya.

Kebijakan yang responsif dan inklusif ini menunjukkan komitmen Pemerintah Desa Loa Raya untuk menjadikan suara warga sebagai fondasi utama pembangunan. Dengan prinsip gotong royong dan tata kelola yang partisipatif, desa ini terus bergerak menuju kesejahteraan kolektif.

Exit mobile version