REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH – Sebanyak 200 unit rumah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) sudah memasuki tahap sosialisasi dan tahap verifikasi data masyarakat penerima bantuan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Buton Tengah, Suhardin Djama Suke.
“Tahun ini kan begini, BSPS yang ada berupa bantuan dari APBN, itu lewat Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT). Jadi untuk sekarang ini baru selesai tahap sosialisasi dan verifikasi data masyarakat penerima bantuan, baru sebatas tahap itu,” ucap Suhardin kepada republiknews.co.id saat ditemui di Kantornya, pada Senin (06/07/2020).
Suhardin Djama Suke menjelaskan bahwa bantuan sebanyak 200 unit rumah tersebut bersumber dari anggaran APBN dan berlokasi di 6 desa/kelurahan Kecamatan Mawasangka Tengah yaitu Desa Katukobari, Kelurahan Lakorua, Desa Lalibo, Desa Langkomu, Desa Watorumbe, dan Desa Warorumbe Bata.
“Desa Katukobari sebanyak 35 unit rumah, Kelurahan Lakorua sebanyak 35 unit rumah, Desa Lalibo sebanyak 35 unit rumah, Desa Langkomu sebanyak 40 unit rumah, Desa Watorumbe sebanyak 39 unit rumah, dan Desa Warorumbe Bata sebanyak 21 unit rumah,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, La Ode Abdul Salam menambahkan bahwa jumlah anggaran untuk tiap unit rumah yang diterima setiap kepala keluarga sebesar Rp 17,5 juta.
“Itu besarannya Rp 17,5 juta masing-masing penerima. Jadi Rp 17,5 juta itu Rp 15 juta untuk bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang,” pungkasnya.
Terkait teknis, La Ode Abdul Salam mengungkapkan bahwa terkait teknis itu mengacu kepada Peraturan Menteri.
“Mengacu pada peraturan menteri, dijelaskan bahwa masyarakat itu hanya menerima buku rekening, tapi masyarakat tidak bisa menerima uangnya tetapi masyarakat menerima bahan,” ucapnya.
Terakhir, Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, La Ode Abdul Salam berharap agar program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bisa membantu masyarakat dan juga meningkatkan kualitas rumah masyarakat menjadi rumah layak huni.
“Jadi harapan kami dengan adanya program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ini masyarakat bisa meningkatkan kualitas rumahnya dari tidak layak menjadi layak huni,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman jumlah rumah tidak layak huni untuk Kabupaten Buton Tengah berjumlah 6.931, Rumah layaknya 17.288, dan Jumlah rumah keseluruhan sebanyak 24.219. (Muh. Hafiz)
Pemkab Buteng Siap Bangun 200 Unit Rumah Bantuan, Ini Datanya

Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman Buton Tengah, Suhardin Djama Suke.