REPUBLIKNEWS.CO.ID, BALI — Pemerintah Kabupaten Gowa menyiapkan skema khusus dalam mendorong ketersediaan air bersih maupun akses air minum bagi masyarakat secara keseluruhan, utamanya pada warga perkotaan.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Gowa dengan PDAM Tirta Jeneberang dalam implementasi program National Urban Water Supply Project (NUWSP).
“Sejak 2018 Pemkab Gowa telah mendorong PDAM untuk melakukan kajian guna menciptakan inovasi pembiayaan. Inovasi ini kemudian mengantarkan PDAM ikut dalam program NUWSP,” katanya saat menjadi narasumber dalam Workshop Dukungan Eksekutif dan Legislatif Pada Pengembangan Program Air Minum di Perkotaan dalam Kerangka NUWSP di Trans Resort Bali, kemarin.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) berkapasitas 100 liter perdetik di 2020 senilai Rp15 miliar merupakan proyek inovasi yang dilakukan. Dimana dalam proses realisasi pembangunan yang dilakukan menerapkan konsep pembiayaan bisnis to bisnis (b to b) tanpa menggunakan anggaran daerah. Baik Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Dalam realisasi pembangunan ini saya mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) dengan skema bisnis to bisnis. Memberi kemudahan perizinan, memfasiltasi take over pembayaran dari kontraktor ke Bank Sulsebar hingga penyesuaian tarif air minum,” urai Adnan dihadapan Bupati dan Anggota DPRD dari seluruh Indonesia.
Memfasilitasi take over pinjaman merupakan langkah besar Pemkab Gowa dan belum pernah terjadi sebelumnya wilayah di PDAM. Posisi pemerintah daerah sebagai pemilik saham di Bank Sulselbar turut memberikan kelancaran dalam take over pembiayaan.
“Posisi Pemkab Gowa sebagai pemegang saham di Bank Sulselbar membawa kemudahan dalam pemberian pinjaman sehingga terjadi efisiensi bunga pinjaman hingga 2 persen atau sekitar Rp3,1 milyar,” terang Adnan.
Bahkan lanjutnya, satu yang tak kalah penting dalam dukungan Pemkab Gowa yakni dengan memberi penyesuaian tarif air minum. Pembangunan IPA berkapasitas 100 liter/detik ini pun menjadi dasar PDAM Gowa untuk mengikuti NUWSP. Bahkan dalam program NUWSP diikuti dalam dua kategori yakni pendampingan dan stimulan
“Penyesuaian akan memberi tambahan kemampuan bagi PDAM dalam membayarkan pinjamannya,” tambah Bupati Gowa dua periode ini.
Sementara, menurut Direktur Utama PDAM Tirta Jeneberang Hasanuddin, program pendampingan dari NUWSP berperan dalam penyelesaian IPA Borongloe. Program stimulan digunakan untuk optimalisasi IKK Barombong berupa pembangunan IPA 30 liter/detik.
“NUWSP membantu kami menyelesaikan IPA Barangloe dan Pattallasang. Bahkan kementrian memberikan reward berupa pembangunan jaringan utama patallassang senilai Rp4,5 M,” urai Hasanuddin.
Tercatat akses air minum di Kabupaten Gowa 2022 terus mengalami peningkatan. Rata-rata pertumbuham sebesar 2.700 SR/tahun. Kinerja perusahaan pun dalam kurun waktu 2018 hingga 2022 mendapatkan penilaian sehat.
