REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memperkuat komitmen membangun sistem pemerintahan yang profesional dan akuntabel. Salah satu strategi utama yang kini dijalankan adalah investasi dalam pendidikan sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang akuntansi pemerintahan.
Langkah ini diwujudkan melalui penyelenggaraan bimbingan intensif bagi lebih dari 100 pelajar Kukar yang bersiap mengikuti seleksi masuk Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, lembaga pendidikan kedinasan yang telah terbukti mencetak tenaga ahli di bidang keuangan negara.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar membuka akses pendidikan, melainkan bagian dari agenda jangka panjang membangun pondasi manajemen keuangan daerah yang lebih baik.
“SDM bidang akuntansi sangat kami butuhkan untuk memperkuat sistem keuangan yang transparan dan efisien. PKN STAN adalah jalur strategis untuk menghasilkan tenaga profesional yang siap pakai,” jelas Edi, Kamis (08/05/2025).
Ia menambahkan, lulusan PKN STAN yang langsung diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menjadi aset penting dalam tata kelola keuangan publik di lingkungan Pemkab Kukar.
“Sekolah kedinasan seperti STAN memiliki keunggulan karena menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi teknis dan langsung masuk ke birokrasi. Ini sangat relevan dengan kebutuhan daerah,” ujarnya.
Edi juga menggarisbawahi bahwa pembangunan SDM tidak bisa disamakan dengan proyek fisik yang hasilnya bisa dilihat dalam hitungan bulan. Menurutnya, membangun manusia adalah proses panjang yang menuntut konsistensi dan visi yang kuat.
“Kalau membangun gedung bisa selesai setahun, tapi membangun SDM butuh waktu, arah kebijakan, dan kesabaran. Ini investasi jangka panjang,” ungkapnya.
Selama empat tahun terakhir, Pemkab Kukar terus menunjukkan konsistensi dalam mendorong pengembangan SDM melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan. Program bimbingan masuk STAN ini menjadi salah satu bukti konkret dari komitmen tersebut.
“Harapan saya, banyak dari anak-anak Kukar bisa lolos dan kembali untuk mengabdi di daerah. Ini bukan hanya prestasi individu, tapi kontribusi nyata bagi masa depan Kukar,” tutup Edi.