Pengurus DWP Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sulsel Ikut Keterampilan Pengasuhan pada Anak Remaja

Pengurus DWP Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sulsel Ikut Keterampilan Pengasuhan pada Anak Remaja

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sejumlah pengurus di jajaran Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pengayoman Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) mengikuti Seminar Pengasuhan Orang Tua Pada Anak.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kanwil Kemenkumham Sulsel dengan menghadirkan Fasilitator Parenting Skill Provinsi Sulawesi Selatan Nur Anti.

Ketua DWP Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sulsel Dame Yosefina mengatakan, seminar tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi seluruh pengurus dalam hal pola pengasuhan kepada anak remaja.

“Kita harap nantinya DWP Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sulsel mampu menghadirkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti seminar hari ini,” katanya disela-sela kegiatan, Jumat (03/02/2023).

Selain itu, Dame yang juga istri Kakanwil Kemenkumham Sulsel Liberti Sitinjak meminta kepada para istri pegawai agar semangat mendukung suaminya dalam bekerja agar jenjang karir suami dapat meningkat ke arah yang lebih baik.

Sementara itu, Kepala Divisi Administrasi Indah Rahayuningsih dalam sambutannya mengapresiasi kepada para pengurus DWP Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sulsel.

“Saya bangga ikut arisan ini, program-program yang dicanangkan sangat luar biasa,” kata Indah.

Dirinya pun mengaku, siap mendukung seluruh program-program yang akan diadakan oleh DWP Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sulsel di masa mendatang.

“Apabila ada yang harus kita bantu, tolong sampaikan kepada kami. Nanti kami beri dukungan sepenuhnya,” kata Indah.

Menurutnya, keberhasilan seorang laki-laki bisa terwujud berkat adanya dukungan dari seorang perempuan. Lalu keberhasilan keluarga juga dilihat bagaimana seorang perempuan memimpin dan mendampingi suaminya.

Sementara, Nur Anti dalam materinya mengatakan, seorang anak yang memasuki masa remaja mengalami perubahan, baik dari segi fisik maupun perilakunya.

“Perubahan remaja ini ditandai dengan perilaku yang mau mandiri, sedang menemukan jati dirinya, butuh kenyamanan, butuh dimengerti, dan butuh didengarkan. Bahkan, remaja sudah bukan lagi anak kecil tetapi juga belum benar-benar dewasa,” jelas Nur.

Untuk itu, Nur mengajak para orangtua, khususnya ibu yang anaknya memasuki usia remaja agar bisa bertindak sebagai mentor, harus mengembangkan pola komunikasi, dan harus mendampinginya dalam masa perubahan ini. Apalagi, konsep diri remaja terbentuk dari hasil interaksi dengan keluarga dan lingkungan pertemanannya.

“Melalui pengasuhan ini, diharapkan remaja dapat berkembang lebih optimal dan memiliki konsep diri yang positif. Namun yang harus diingat, remaja bukanlah replikasi orang tua saat remaja di masa lalu,” terangnya.