REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Sinjai peroode 2021-2024 resmi dilantik oleh Ketua IDI Wilayah Sulselbar, dr. H. Muhammad Ichsan Mustari di Aula Hotel Srikandi Sinjai, Sabtu (23/10/2021).
Acara pelantikan ini disaksikan langsung oleh Bupati Sinjai Andi Seto Ghaditsa Asapa, Forkopimda dan sejumlah Pejabat Lingkup Pemkab Sinjai. Pelantikan ini dirangkaikan dengan seminar kesehatan.
Bupati Andi Seto dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para pengurus IDI yang baru saja dilantik. Ini merupakan hal baik, apalagi Ketua IDI dijabat oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.
“Mudah-mudahan sinergitas dokter bersama pemerintah daerah Kabupaten Sinjai akan semakin baik,” ucapnya.
Pemerintah di Sinjai, kata Andi Seto, saat ini masih kekurang dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis.
“Mudah-mudahan dengan adanya Ketua IDI yang baru bisa menjembatangi Pemerintah Daerah dengan dokter-dokter yang ada di Luar untuk mengundang masuk di Kabupaten Sinjai,” tambahnya.
Apalagi, menurut Andi Seto, Pemerintah Kabupaten Sinjai saat ini tengah membangun Rumah Sakit tipe Pratama, sehingga akan dibutuhkan banyak dokter.
“Ini PR kita semua kedepannya sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat semakin kita tingkatkan,” ungkapnya.
Terkait masalah kesejahteraan, Andi Seto mengatakan bahwa Pemerintah akan terus mengupayakan dan itu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.
Sementara itu, Ketua IDI Sinjai dr. Kahar Anies menyatakan bahwa, pihaknya akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam mencukupi kebutuhan Dokter di Bumi Panrita Kitta.
“Kami akan tetap bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam mencukupi jumlah kebutuhan dokter disetiap tempat pelayanan kesehatan di Sinjai,” katanya.
Selain itu, dr Kahar menegaskan tetap akan menjadi salah satu organisasi profesi yang terjun langsung ke masyarakat dan sebagai pilar utama dalam menunjang program pemerintah khususnya dibidang kesehatan.
“Tadi arahan pak Bupati, juga mengharapkan adanya dokter umum untuk melengkapi jumlah kebutuhan dokter di puskesmas dan beberapa ahli tertentu untuk melengkapi bidang spesialis di RSUD,” kuncinya. (Asrianto)