Republiknews.co.id

Penilaian Lomba Gotong Royong Kukar 2025 Selesai, Pemenang Diumumkan di Apel BBGRM

Pelaksanaan kegiatan BBGRM (Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat) yang Ke-XXII Desa Loa Duri Ulu. (Ist)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Proses verifikasi dan validasi kegiatan gotong royong desa dan kelurahan dalam rangka Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2025 resmi rampung. Tim penilai yang terbagi dalam dua kelompok telah turun ke lapangan selama sepekan untuk menilai langsung pelaksanaan kegiatan di wilayah-wilayah yang direkomendasikan oleh masing-masing kecamatan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Asri Riyandi Elvandar, menyampaikan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Beberapa di antaranya mencakup aspek sosial kemasyarakatan, ekonomi, budaya, lingkungan, serta pelestarian nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi identitas desa.

“Salah satu hal menarik yang kami temui adalah praktik gotong royong yang masih sangat kuat, seperti dalam prosesi kematian di mana seluruh warga terlibat selama tujuh hari penuh. Ada pula desa yang secara kolektif membangun rumah bagi warga yang belum memiliki tempat tinggal,” jelas Riyandi, Rabu (14/05/2025).

Lomba tahun ini diikuti oleh sekitar 20 desa dan kelurahan yang masing-masing mewakili satu kecamatan. Namun, tidak semua kecamatan dapat berpartisipasi karena kendala dalam penyusunan dokumentasi dan laporan administrasi, meskipun kegiatan gotong royong di lapangan sebenarnya tetap berjalan aktif.

Lebih lanjut, Riyandi mengungkapkan bahwa para pemenang telah ditetapkan oleh tim penilai, namun belum akan diumumkan dalam waktu dekat. Pengumuman resmi dijadwalkan berlangsung dalam Apel Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong yang akan digelar di Kecamatan Kota Bangun.

“Saat ini kami masih menunggu konfirmasi jadwal dari pihak Forkopimda. Diharapkan, seluruh rangkaian kegiatan ini bisa menjadi penyemangat bagi desa dan kelurahan lain untuk terus menghidupkan budaya gotong royong,” tutupnya.

Exit mobile version