REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Usai penayangan episode pertama mini series “Panggilanmu Sedang Dialihkan” pada kanal YouTube resmi Indosat Ooredoo Hutchison beberapa hari lalu berhasil mendapatkan antusias dari para penyuka film pendek.
Dari pantauan penulis film garapan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) berkolaborasi dengan A Pict Film ini berhasil ditonton oleh ribuah orang. Mereka pun menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas karya yang mengangkat latar Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Alhasil para penikmatnya dibuat rindu oleh kota berjuluk Kota Daeng ini.
“Ahh gak sabar nonton lanjutannya. Ditunggu kelakuan absurd-nya keluarga bu hajjah. hahaha, rindu Makassar,” ciut @citra.latizabangsawan1222, dalam kanal YouTube Indosat.
Apresiasi lainnya juga diungkapkan pemilik akun @ssatrio5977. Ia mengungkapkan bahwa film tersebut menjadi film tontonan seru selama Ramadan.
“Seru banget nih filmnya. Actingnya pro banget si Kak Lutesha sama Kak Aurora,” ungkapnya.
Bahkan penikmat film lainnya melalui akun @amhasibuan mengaku ide yang dilahirkan pada mini serius tersebut sangat bagus.
“Idenya bagus, dan akhirnya ada film pendek edisi Ramadan yang dari luar Pulau Jawa,” katanya.
Untuk jadwal tayang “Panggilanmu Sedang Dialihkan” telah dimulai pada 16 Maret 2025 untuk episode pertama, 21 Maret 2025 untuk episode keduanya, dan 26 Maret 2025 untuk penayangan episode ketiganya.
“Mini series ini mengangkat latar dan pemain dari Kota Makassar,” kata EVP-Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia.
Adapun sejumlah pemain yang dilibatkan dalam mini series tersebut yakni, Aurora Ribero sebagai Asa, Lutesha sebagai Mita, Ahmad Nadif sebagai Mursid, Rezky Chiki sebagai Alda, HJ. Sugiati sebagai Ibu Indah, dan Irwanto Danumulyo sebagai Pak Hasan. Kemudian, Andreuw Parinussa sebagai Awal, Sarifah Hana sebagai Nur Lina, dan Muhammad Rannan sebagai Rahman.
Sekadar diketahui, dalam mini series tersebut menceritakan hidup dalam ritme yang cepat. Sehingga membuat Asa dan Mita fokus mengejar ambisi, kerja, dan penuhi ekspektasi yang nggak pernah berhenti. Sampai di satu titik, mereka mulai menyadari: apakah ini benar-benar yang mereka cari?.
