REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan terbanyak untuk usaha di sektor pertanian sebesar Rp6,94 triliun atau 45,62 persen dari total penyaluran KUR Rp15,20 triliun.
“Hingga 15 November 2024, dari sekitar Rp62 triliun penyaluran kredit UMKM ternyata sebesar Rp15,20 triliunnya berupa KUR. Sementara, penyalurannya ini sebagian besar dengan share 45,62 persen atau Rp6,94 triliun untuk sektor pertanian,” terang Kepala Kantor OJK Sulselbar Darwisman, dalam keterangannya, Jumat, (13/12/2024).
Sementara, dari total penyaluran KUR Rp15,20 triliun menyasar kepada 280.142 debitur atau pelaku UMKM.
“Kalau kita lihat total debitur yang telah mengakses KUR ini baru sekitar 15 persen dari jumlah pelaku UMKM di Sulawesi Selatan. Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bersama karena sejak KUR dicanangkan berapa tahun lalu oleh pemerintah harapannya bisa di akses seluas-luasnya, sebesar-besarnya kepada masyarakat. Khususnya kepada meraka yang masih sulit terakses dengan layanan kredit dari perbankan,” kata Darwisman.
Selanjutnya, pada penyaluran KUR di sektor usaha lainnya yang mendominasi yakni sektor perdagangan dengan nilai Rp5,15 triliun atau 33,89 persen. Kemudian, Rp1,2 triliun untuk sektor usaha jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, hiburan dan perdagangan lainnya.
Kemudian, Rp633 triliun KUR tersalurkan untuk usaha industri pengolahan, Rp603 triliun untuk usaha perikanan, dan Rp389 untuk KUR di sektor usaha penyediaan akomodasi, serta penyediaan makanan dan minum.
Darwisman mengungkapkan, penyaluran KUR sebesar Rp15,20 triliun didominasi pada segmentasi usaha mikro dengan penyaluran mencapai Rp12,38 triliun atau 81,40 persen. Kemudian segmentasi usaha kecil sebesar 18,19 persen, dan segmentasi usaha super mikro sebesar 0,40 persen.
“Sektor mikro ini adalah pelaku usaha yang mengakses kredit mulai Rp1 hingga Rp50 juta,” ujarnya.
Menurutnya, pada kondisi penyaluran KUR di Sulawesi Selatan terlihat hal menarik, dimana Kabupaten Bone berhasil mempertahankan penyaluran KUR terbesar yakni Rp1.579 triliun. Bahkan penyalurannya lebih besar jika dibandingkan Kota Makassar yang hanya mencapai Rp1.529 triliun, kemudian menyusul Kabupaten Gowa Rp1.113 triliun.
“Saya senang karena Dominasi penyaluran KUR-nya rata, bahkan Bone itu lebih besar dari Makassar. Kami berharap besarnya penyaluran KUR di Bone ini dipengaruhi karena adanya pengembangan ekosistem pisang cavendish disana,” harapnya.
Sedangkan untuk tiga daerah dengan penyaluran KUR terendah yakni Kepulauan Selayar sebesar Rp114 triliun, Kota Parepare Rp245 triliun, dan Kabupaten Toraja Utara Rp321 triliun.
“Kita juga perlu mengkaji apa yang menyebabkan daerah-daerah ini memiliki penyaluran KUR terbawah. Sementara kalau dilihat daerahnya sangat kaya. Baik dalam sumber daya alamnya maupun potensi pariwisatanya,” tegas Darwisman lagi.
