0%
logo header
Selasa, 21 Maret 2023 13:30

Penyandang Tunarungu Mampu Mengonstruksi Pelbagai Tipe Kalimat

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ujian Promosi Doktor Muhammad Ali Imran, di Aula Prof. Mattulada FIB Unhas, Senin (20/03/2023). (Istimewa)
Ujian Promosi Doktor Muhammad Ali Imran, di Aula Prof. Mattulada FIB Unhas, Senin (20/03/2023). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Karya ilmiah Muhammad Ali Imran yang berwujud disertasi bertajuk “Kompetensi Sintaksis Penyandang Tunarungu Melalui Bahasa Tulis di Media Sosial Facebook” merupakan produk penelitian pertama di Indonesia yang menjadikan produksi bahasa orang yang berkebutuhan khusus sebagai objek penelitian. Disertasi tersebut dipertahankan Muhammad Ali Imran di depan Promotor, ko-Promotor, dan para penguji dalam ujian promosi doktor di Aula Prof. Mattulada Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, Senin (20/03/2023) kemarin.

Promovendus Muhammad Ali Imran dinyatakan berhak menggunakan gelar akademik tertinggi, doktor dengan yudisium “sangat memuaskan”, dalam sidang ujian promosi yang dipimpin Dekan FIB Unhas Prof.Dr. Akin Duli, M.A. yang sedang berada di Kalimantan atas nama Rektor Unhas  dan diwakili Wakil Dekan I FIB Unhas Dr.Mardi Adi Amin, M.Hum.

“Penelitian provendus mengenai analisis sintaksis Penyandang Tunarungu (PTR) yang dilakukan  Dr.Muhammad Ali Imran, S.S., M.A., sepanjang pengetahuan kami, pertama di Indonesia,” ujar Dr. H.Ikhwan M.Said, M.Hum usai penyerahan ijazah kepada ayah dua anak putra pasangan Prof. Dr.H.Muhammad Darwis M.S. dan Dr.Kamsinah, M.Hum tersebut.

Baca Juga : Kemajuan FIB, Juga Kemajuan Unhas 

Provendus kelahiran Makassar, 7 Desember 1989 tersebut dalam disertasinya menyimpulkan, PTR dapat menggabungkan dua kategori kata dan menghasilkan pola dasar kalimat inti. PTR juga mampu mengonstruksi pelbagai tipe kalimat.

“Terdapat karakteristik bahasa tulis PTR dari berbagai level inti sintaksis dan dapat dikaidahkan ke dalam empat pola kekhasan yang menjadi karakteristik pada bahasa tulis PTR,” ungkap dosen tetap Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar itu.

Lulusan S-2 Linguistik Universitas Gajah Mada (UGM) 2014 tersebut  dalam penelitiannya menemukan, PTR memiliki kompetensi dalam menggabungkan dua kata atau lebih dengan didasarkan pada adanya penyesuaian fitur morfologis dan fitur semantik. Persesuaian fitur morfologis dalam pembentukan kalimat terlihat pada dua kategori kata yang membentuk pola dasar kalimat inti.

Baca Juga : Prodi S-2 Bahasa Indonesia FIB Unhas Gelar Pengabdian Masyarakat di SMPN 1 Tinggimoncong

“Hal ini membuktikan, PTR dapat membentuk kalimat dengan lima pola dasar kalimat inti,” Muhammad Ali Imran menyimpulkan penelitiannya.

Promovendus yang dibimbing Promotor Dr.H.Ikhwan M.Said, M.Hum, Ko-Promotor I Prof.Dr.H.Muhammad Darwis, M.S, dan Ko-Promotor II Dr.Prasuri Kuswarini, M.A. mengemukakan, penguasaan sintaksis PTR memiliki kekhasan yang ditandai empat pola penyimpangan sintaksis, yaitu (a) penghilangan, (b) penambahan (redundansi), (c) penggantian, dan (d) kesalahan urutan kata. Dalam penggunaan kalimat majemuk diketahui PTR kurang cakap merangkai kalimat bersambung (‘conjoined sentences’). Kalimat-kalimat majemuk yang terbentuk secara umum masih menyerupai tumpukan kata, belum berbentuk rangkaian klausa yang sistemik.

“Meskipun demikian, pengungkapan pola-pola tersebut dapat menjadi temuan yang sangat penting dan berguna untuk dijadikan pintu masuk dalam penanganan masalah kebahasaan, terutama penguasaan kalimat bahasa Indonesia bagi PTR,” kata Dr.Muhammad Ali Imran, S.S., M.A, ayah dua anak dengan istri Susi Susanti, S.Psi, M.A.ini menambahkan.

Baca Juga : Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas Gelar Pengabdian di Samarinda

Selain promotor dan 2 ko-promotor yang merangkap sebagai penguji disertasi lulusan S-1 FIB Unhas  tahun 2012 tersebut, juga Prof. Dr. Jufri, M.Pd. (sebagai penguji eksternal), Prof.Dr. Hamzah Mahmoed, M.A. (menguji secara daring), Prof.Dr. Lukman, M.S., dan Dr. Tammasse, M.Hum sebagai penguji internal ujian terbuka anak ke-3 dari enam bersaudara tersebut. Muhammad Ali Imran merupakan doktor ke-2 di lingkungan keluarga pasangan Prof. Muhammad Darwis-Dr.Kamsinah, setelah Nurrahmad  yang meraih gelar doktor beberapa waktu yang lalu. (*)

Penulis : M. Dahlan Abubakar
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646