0%
logo header
Senin, 16 September 2024 10:31

Peringatan Maulid Nabi di Merauke, Kental Nuansa Tradisi Bugis-Makassar

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ket : Jama'ah Masjid Nurul Mujahidin Wamanggu Merauke. (Foto: Hendrik/republiknews.co.id)
Ket : Jama'ah Masjid Nurul Mujahidin Wamanggu Merauke. (Foto: Hendrik/republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Pengurus Kesejahteraan Masjid (PKM) Nurul Mujahidin Pasar Wamanggu, Merauke, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah dengan nuansa tradisi Bugis dan Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (15/9/2024).

Acara peringatan hari besar umat Islam ini diawali dengan pembacaan Barzanji Maulid Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berbagi ratusan bakul atau ember berisi sembako dan kuliner khas Bugis-Makassar. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang utama Masjid Nurul Mujahidin Wamanggu, Merauke, dan pada malam harinya diisi dengan penyampaian hikmah Maulid Nabi.

Pengurus PKM Nurul Mujahidin mengundang Ustadz H. Burhanuddin untuk memberikan ceramah hikmah Maulid Nabi dengan tema “Rasulullah Teladan Mulia, Inspirasi dalam Berwirausaha Islami.” Ustadz Burhanuddin, yang merupakan Kepala KUA Distrik Heram, Kota Jayapura, juga dikenal sebagai Dewan Hakim MTQ Provinsi Papua dan alumni As ’Adiyah Sengkang.

Ketua PKM Nurul Mujahidin, H. Ali Syahbana, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi rutin yang dilaksanakan di Masjid Pasar Wamanggu, Merauke, setiap tahun.

“Seperti biasanya, peringatan Maulid Nabi di Masjid Nurul Mujahidin ini dilakukan dengan mayoritas jamaah yang berasal dari etnis Bugis-Makassar. Oleh karena itu, tradisi yang ada di kampung asal kami juga diterapkan di sini,” jelas H. Ali Syahbana, yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Pedagang Pasar Wamanggu Merauke (HIPPAM).

H. Ali Syahbana turut mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme jamaah dalam menyambut Maulid Nabi. Para jamaah secara sukarela menyumbangkan bakul Maulid hingga terkumpul 160 ember hias dan tiga pohon telur hias, yang menjadi simbol berkah Maulid Nabi.

“Setiap pohon telur hias terdiri dari 300 telur yang dibuat oleh ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Mujahidin. Sedangkan 160 ember hias merupakan kontribusi dari jamaah. Masing-masing jamaah membawa dua ember hias, yang nantinya satu ember akan dikembalikan,” ungkap H. Ali Syahbana.

Ia menambahkan, kegiatan berbagi ini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian antarjamaah. “Kami berharap, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah ini dapat semakin mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan jamaah PKM Masjid Nurul Mujahidin,” tutupnya. (*)

Penulis: Hendrik Resi

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646