Republiknews.co.id

Pertanian Hingga Perdagangan Pacu Pertumbuhan Ekonomi Sulsel 5,08 Persen

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan Wahyu Purnama, saat memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024 bertajuk “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, di Hotel Claro Makassar, Jumat (29/11/2024) malam kemarin. (Dok. BI Sulsel)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Tiga Sektor lapangan usaha (LU) utama berhasil menjadi pemicu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di triwulan III 2024 yang mencapai 5,08 persen. Ketiganya yakni sektor pertanian, perdaganan, hingga industri pengolahan.

“Tiga lapangan usaha ini menjadi unggulan Sulawesi Selatan. Makanya kita optimis bahwa dengan sinergi dan kolaborasi bersama maka pertumbuhan ekonomi yang baik itu bisa kita tingkatkan dan pertahankan bersama-sama,” terang Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan Wahyu Purnama, di sela-sela Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024 bertajuk “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, di Hotel Claro Makassar, Jumat (29/11/2024) malam kemarin.

Ia menjelaskan, pada sektor pertanian, produksi padi dan perikanan membaik didukung cuaca yang kondusif mampu mendorong kinerja positif bagi LU Pertanian. Pertumbuhan LU Perdagangan tetap kuat di tengah momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak.

Sementara, pada LU Industri Pengolahan berhasil terjaga sejalan dengan kinerja industri makan dan minum yang menguat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tak hanya, sektor lainnya yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik juga didukung oleh sisi pembayaran yang baik, dan digitalisasi yang baik.

“Termasuk upaya BI melalui kerjasama TNI Angkatan Laut untuk mendistribusikan uang hingga ke pelosok di wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua),” terangnya.

Lanjut Wahyu, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang berada di angka 5,08 persen saat ini berhasil diatas ekonomi nasional di 4,59 persen. Pihaknya pun optimis melalui pencapaian tersebut pada 2025 mendatang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan dapat menembus angka 4,8 hingga 5,6 persen sesuai target secara nasional.

Kemudian dari sisi pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan juga berada dibawah inflasi nasional. Di mana di Sulawesi Selatan inflasinya di level 1,53 persen, dan nasional di level 1,71 persen. Selain itu, di 2025 mendatang pengendalian inflasi juga dipastikan dapat tetap terjaga di level 2,5 persen +-1.

Wahyu mengungkapkan, upaya pengendalian inflasi ini dilakukan melalui kerjasama yang luar biasa dengan pemerintah daerah. Baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Dengan kolaborasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini setiap tahunnya berhasil menorehkan penghargaan terbaik.

“Kami berterima kasih dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota hingga dinas-dinas terkait yang sudah bekerjasama dengan baik. Semoga ini bisa kita pertahankan kedepannya, dan menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.

Sementara, Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Jufrie Rahman mengatakan, Sulawesi Selatan akan selalu optimis dalam menjadi daerah penyangga pangan sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi. Apalagi, sebagai bentuk upaya pengendalian inflasi maka pertanian tersebut akan mengembangkan komoditas-komoditas yang menjadi pemicu inflasi saat ini. Misalnya, ikan bola, beras dan cabai rawit.

“Karena ketiga komoditas ini kita hasilkan disini, ternyata itu disebabkan karena banyaknya permintaan untuk ke wilayah IKN karena harga lebih mahal disana. tetapi dengan TPID yang bekerja dengan sangat baik sehingga menyebabkan pengendalian inflasi kita selalu dibawah inflasi nasional,” ujarnya.

Kedepannya, pihaknya pun optimis Sulawesi Selatan mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi di 2025 mendatang diangka 4,8 hingga 5,6 persen.

“Saya kira Sulsel akan mencapai itu karena sekarang saja Sulsel sudah 5,08 persen dan tumbuh diatas nasional,” tegasnya.

Selain memacu peningkatan di sektor pertanian, upaya lainnya yakni mendongkrak potensi investasi. Olehnya, upaya-upaya yang akan dilakukan yakni dengan tetap menjadi situasi keamanan agar selalu kondusif.

“Kalau situs aman maka investasi akan masuk, apalagi dengan kemudaah yang kita berikan melalui perizinan satu pintu dan memangkas seluruh tahapan perizinan yang cukup panjang. Ini akan menarik investor akan masuk, ini akan menekan pengangguran karena tentu lapangan kerja terbuka, dan pada gilirannya nanti akan memicu pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi lagi,” harap Jufrie.

Exit mobile version