Republiknews.co.id

Peternakan Sapi Perah Dibangun di Tombolopao Gowa, Mentan: Daya Tarik Investasi

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, melakukan peletakan batu pertama pembangunan medium scale kandang inkubator sapi perah di di Eks Pabrik Markisa, Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Selasa (16/03/2021). (Rhany)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam memenuhi kebutuhan susu bagi masyarakat. Pihaknya melakukan pengembangan sapi perah di sejumlah daerah, salah satunya di wilayah Sulawesi Selatan dengan memilih Kabupaten Gowa.

Sebagai langkah awal pengembangan sapi perah tersebut, Kementan RI melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai membangun peternakan sapi perah dalam bentuk medium scale kandang inkubator. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, di Eks Pabrik Markisa, Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Selasa (16/03/2021).

Mentan Syahrul mengatakan, pembangunan kandang inkubator ini sebagai bentuk implementasi dalam mempersiapkan sapi perah yang lebih siap di seluruh Indonesia.

“Hari ini mulai kita lakukan di Sulsel. Kami memilih Kabupaten Gowa, karena sejak awal Bapak Bupati Gowa memiliki kemauan penuh untuk mengembangkan sapi perah ini di daerahnya. Hal ini pun kita sambut baik,” katanya usai melakukan peletakan batu pertama.

Apalagi, Kabupaten Gowa khususnya di Desa Tonasa ini memiliki kountur lahan untuk peternakan sapi perah. Sehingga cukup memungkinkan secara teknis.

Kedepan, tentunya program ini diharapkan bisa diindustrialisasikan. Seperti misalnya, pihak PT Cimory yang akan membeli hasil susu dari sapi perah untuk dijadikan produk olahan mereka. Sehingga, dengan skala ekonomi yang teratur dengan baik pihaknya optimis hal ini akan mendorong geliat investasi di Kabupaten Gowa.

“Karena itu Bapak Bupati Gowa sudah merencanakan dari hulu ke hilirnya, posisi Kementan adalah melakukan back-up nya saja,” ujarnya.

Kedepan, pengembangan ini tidak hanya dengan skala kecil tapi meningkat menjadi skala yang lebih kecil dengan mengharapkan bantuan-bantuan dari program mitra kerja maupun perbankan.

“Kita harus pahami kebutuhan susu kita masih terkontribusi hampir 70 hingga 80 persen dari impor. Sehingga kita harap apa yang dilakukan hari ini juga menjadi upaya kita untuk menguatkan kebutuhan susu di masa akan datang,” harap mantan Gubernur Sulsel ini.

Dirinya juga menargetkan, pengembangan sapi perah tersebut dapat berjalan sesuai target. Bahkan dirinya berharap hasil sapi perah yang akan diolah oleh masyarakat setempat melalui kelompok-kelompok sudah dapat dinikmati pada 17 Agustus 2021 mendatang.

“Saya berharap, bagaimana pun caranya susu dari peternakan disini sudah bisa kita nikmati hasilnya. Baik untuk masyarakat di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Kabupaten Gowa di moment perayaan 17 Agustus mendatang,” tegas Mentan.

Sementara, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pembangunan kandang inkubator ini sebagai tindak lanjut dari kerjasama yang dilakukan tiga pihak. Antara lain, Kementan RI, PT Cimory dan Pemerintah Kabupaten Gowa beberapa waktu.

“Kami mengapresiasi karena progres dari kerjasama ini cepat dilakukan, dan sesuai arahan Bapak Mentan, kita upayakan agar hasil dari olahan sapi perah ini sudah dinikmati di Agustus nanti,” ujarnya.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Kementan RI maupun PT Cimory agar kelompok ternak yang dilibatkan dalam peternakan ini adalah masyarakat setempat.

“Sekarang kami sudah berkoordinasi dengan PT Cimory agar semua masyarakat yang menggarap di tempat ini akan dibentuk dalam suatu kelompok dan diberikan sapi untuk dipelihara dan diperah setiap hari. Hasilnya ini akan diambil oleh PT Cimory,” ungkapnya. (Rhany)

Exit mobile version