REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Presiden Direktur IMB Grup, Andi Rachmat Manggabarani mengungkap kedekatannya dengan Dokter Fadli Ananda. Alasan itu, dia menegaskan mendukung Dilan di pilwali Makassar 9 Desember mendatang.
Kedekatanya dengan Fadli Ananda diungkapkan Andi Rachmat Manggabarani, kepada bakal calon wali Kota Makassar Syamsu Rizal (Deng Ical) dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
“Saya sudah 20 tahun bersahabat dengan Dokter Fadli. Kami sudah sering sama-sama berjuang dan pernah bermalam di rumah,” ungkap Andi Rachmat Manggabarani, saat menerima kunjungan Deng Ical di kantornya, Jalan Lanto Dg Pasewang. Jumat (21/08/020)
Atas pertemanan tersebut, Rachmat mengakui, hubungannya dengan Dokter Fadli adalah hubungan emosional.
“Rasionalisasi apapun yang diberikan calon lain akan sulit saya terima. Saya tetap akan mendukung Dilan (Deng Ical-Fadli Ananda) di Pilkada Kota Makassar,” tegasnya.
Ketua HIMPI Sulsel terpilih ini menegaskan, IMB Property sudah berkiprah sejak 25 tahun lalu. Dalam menjalankan bisnisnya, IMB Grup mengakui, peran pemerintah sangat penting. Ia pun berharap, ke depan, bisnis dan ekonomi Makassar semakin baik.
“Harapan pada Deng Ical ini besar. Apalagi ada Pak IAS sebagai mentor, tentu diharapkan bisa lebih baik lagi dalam membangun Makassar, utamanya dari sisi pertumbuhan ekonomi bisa di atas 11 persen sebagaimana pernah diraih Pak IAS,” paparnya.
Harapan pada pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, diharapkan juga dapat menumbuhkan sektor-sektor lain. Karena IMB dalam berbisnis menganut asas sustainability. “Kita tidak bergerak di bisnis berdasarkan tren, tapi kita menganut keberlanjutan,” sebutnya.
Rachmat juga sempat mengeluhkan sulitnya membangun komunikasi dengan pemerintah kota belakangan ini. Dari sisi perizinan saja, tidak jelas timelimitnya. “Jadinya, membuka celah negosiasi yang ujung-ujungnya tambah biaya. Ini jelas menyulitkan dan tidak menciptakan iklim usaha yang baik,” terangnya.
Deng Ical menyambut baik masukan dari Rachmat. Ia menegaskan, sengaja datang untuk meminta izin sekaligus berdiskusi mengenai strategis untuk kebijakan ke depan. Bagi Deng Ical, pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja tidak cukup. Begitu juga dengan pendapatan per kapita. Sebab, faktanya, sumber-sumber ekonomi dikuasai segelintir orang, sehingga gini rasio juga tinggi.
“Begitu juga dengan inflasi tinggi, sehingga membebani masyarakat dari sisi kemampuan daya beli. Inilah yang penting dibenahi semua secara Bersama-sama ke depan Insya Allah jika kami ditakdirkan memimpin Makassar,” jelasnya.(*)
