0%
logo header
Kamis, 13 Februari 2025 21:37

Pj Gubernur Sulsel Kunjungi Korban Terdampak Banjir di Maros, Siapkan Bantuan Benih untuk Petani Jika Terjadi Puso

Rizal
Editor : Rizal
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry bersama Bupati Maros Chaidir Syam, meninjau kondisi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Maros, Kamis (13/2/2025). (Foto: Istimewa)
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry bersama Bupati Maros Chaidir Syam, meninjau kondisi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Maros, Kamis (13/2/2025). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAROS – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry bersama Bupati Maros Chaidir Syam, meninjau kondisi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Maros, Kamis (13/2/2025). Dalam kunjungannya, mereka meninjau posko dapur umum di Masjid Raya Maros serta lokasi banjir di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru.

Menurut Prof Fadjry Djufry, banjir telah merendam sekitar 1.000 hektare lahan di Kecamatan Maros Baru, termasuk 209 hektare sawah di Desa Mattirotasi.

Tanaman padi yang terdampak beragam usia, mulai dari 10 hingga 40 hari. Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, ia optimistis sebagian besar tanaman padi masih bisa bertahan jika genangan cepat surut.

Baca Juga : BBWS Soroti Masalah Drainase, Wali Kota Makassar Siapkan Langkah Strategis

“Kita berdoa bersama agar kawasan yang tergenang ini segera surut sehingga dapat menghindari puso. Jika pun terjadi puso, kami telah menyiapkan benih bantuan agar petani bisa segera menanam kembali,” ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian, Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyalurkan bantuan berupa satu ton beras, perlengkapan bayi, serta makanan instan bagi warga terdampak.

Selain itu, tim gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus bekerja untuk memastikan kondisi kembali normal.

Baca Juga : Komisi D DPRD Makassar Gelar RDP, Bahas Masalah PHK Massal

Prof Fadjry Djufry juga mengapresiasi langkah cepat Bupati Maros dalam menangani banjir, yang menurutnya telah membantu meminimalkan dampak bencana bagi warga.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung hingga 17 Februari 2025 mendatang. Pemerintah daerah bersama OPD terkait telah bersiap siaga menghadapi potensi bencana lebih lanjut guna memastikan keselamatan warga. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646