REPUBLIKNEWS.CO.ID, DONGGALA – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi menggandeng BUMDes Bina Mulia Desa Lero Tatari, Kabupaten Donggala, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Program ini memanfaatkan abu sisa pembakaran batubara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari PLTU Palu 3 menjadi produk bernilai tambah seperti paving block dan batako. Saat ini program masih berada pada tahap pelatihan.
Warga dibekali pengetahuan dasar mengenai pemanfaatan FABA sebelum mengoperasikan peralatan yang telah disiapkan PLN. Dukungan yang diberikan meliputi mesin pembuat batako (brick making machine), penambahan daya listrik, pelatihan dan sertifikasi keamanan produk, hingga renovasi sarana produksi.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, mengatakan program ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi FABA agar memiliki nilai tambah. Dengan beroperasinya PLTU Palu 3, masyarakat Donggala tidak hanya mendapat suplai listrik andal, tetapi juga dampak positif yang lebih luas.
“Pemanfaatan FABA membuka peluang usaha baru sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan,” jelas Wisnu, dalam keterangannya, Kamis, (25/09/2025).
Sementara, Ketua BUMDes Bina Mulia, Aski, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran program ini. Pasalnya, PLN bukan hanya membantu dengan sarana, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat.
“Pelatihan yang sudah diberikan membuka wawasan dan keterampilan baru bagi warga. Kami percaya ini adalah langkah awal agar UMKM desa bisa lebih mandiri ke depannya,” ujarnya.
Melalui program ini, BUMDes Bina Mulia diharapkan mampu mengembangkan usaha berbasis FABA secara mandiri. Selain memperkuat ekonomi desa, inisiatif ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong pemanfaatan limbah industri yang ramah lingkungan.