REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE — Kepolisian resort Bone, berhasil mengamankan dua orang diduga pelaku penyerangan di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, pada Sabtu (15/09/2018) lalu.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Dharma Praditya Negara saat di temui diruang kerjanya, Selasa (18/09).
“Ya benar, sudah ada dua orang kami amankan terkait penyerangan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone menyebabkan 3 mahasiswa terluka,” kata AKP Dharma Praditya Negara
Lanjut dia, menjelaskan, kedua pelaku yang diamankan adalah Parman alias Gendo (27) dan Fitrah, warga Lamurukung Kabupaten Bone.
“Dua orang ini masih tengah menjalani pemeriksaan di kantor. Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus ini siapa siapa yang terlibat selain dua orang yang baru kita amankan ini,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Dharma Praditya Negara, selain mengamankan dua orang pelaku, pihaknya juga mengamankan benda tajam sebagai barang bukti para pelaku penyerangan tersebut.
“Selain pelaku, anggota (polisi) juga mengamankan badik, parang, bahan peledak (Bom), barang bukti ini di duga alat yang digunakan pelaku menyerang kampus dan mengakibatkan tiga mahasiswa terluka. Kasusnya masih kita selidiki,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bone AKBP Kadarislam Kasim, mengaku kalau pihaknya sudah mengantongi identitas semua pelaku penyerangan yang menyebabkan 3 mahasiswa terluka dan kerugian hingga ratusan juta tersebut.
“Dua orang yang berhasil ditangkap anggota, sudah diambil keterangannya, dan diminta untuk menunjuk siapa siapa yang ada pada malam itu menyerang kampus hingga menyebabkan 3 mahasiswa di kampus tersebut dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Kapolres Bone, dihubungi via selulernya.
Lanjut Kadarislam, mengatakan untuk pelaku yang terlibat, nantinya akan dikenakan Pasal 170 dan 351 tentang peganiayaan dan pengerusakan.
“Untuk motifnya kami kami masih mendalami kasus ini agar semua menjadi jelas terkait penyerangan di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone. Dua orang ini akan menjadi petunjuk kami siapa siapa yang terlibat,” pungkasnya.
(Ana Ibrahim)