Republiknews.co.id

Presiden Jokowi Undang Pemimpin Dunia Tahun 2022

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Indonesia meneruskan estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia dan untuk pertama kalinya akan memegang presidensi G20 pada tahun 2022. Penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu (31/10/2021) lalu.

Peran G20 menjadi sangat penting dalam mendorong transisi energi dengan berbagai alasan. Pertama, negara-negara G20 merupakan konsumen energi terbesar di dunia, yang secara total mengkonsumsi lebih dari 80% kebutuhan energi dunia. Kedua, negara-negara G20 juga merupakan penguasa teknologi, produsen, serta investor terbesar energi baru terbarukan.

Di sisi lain, negara-negara G20 tercatat menjadi penghasil emisi terbesar di dunia. Dengan demikian, presidensi Indonesia di G20 ini menjadi momen penting untuk mendorong kebijakan transisi energi yang efisien, mudah, terjangkau dan implementatif. Implementasi energi terbarukan saat ini ditunjang oleh biaya teknologi energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan baterai yang turun secara signifikan. Dalam 10—20 tahun mendatang, teknologi energi bersih diperkirakan lebih murah dibandingkan dengan energi dari pembangkit listrik batu bara, minyak, dan gas. Namun, transisi ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Jokowi yang kemudian mengetukkan palu tersebut. Dalam intervensinya, Presiden Jokowi mengapresiasi Italia yang telah berhasil memegang presidensi G20 tahun 2021.

“Saya sampaikan selamat kepada Italia yang telah sukses menjalankan presidensi G20 di tahun 2021. Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 di tahun 2022,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.

“Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa, terutama melalui kolaborasi dunia yang lebih kokoh, dan inovasi yang tiada henti. G-20 harus menjadi motor pengembangan ekosistem yang mendorong kolaborasi dan inovasi ini. Hal ini yang harus terus kita perdalam pada pertemuan-pertemuan kita ke depan,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden secara langsung mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022.

“Kami akan menjamu Yang Mulia dan Bapak, Ibu, di ruang terbuka, di hamparan pantai Bali yang indah, yang menginspirasi gagasan-gagasan inovatif untuk produktivitas G-20 ke depan. Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih,” jelasnya. (Wahyu Widodo)

Exit mobile version