REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Sebanyak 50 pelajar dari sekolah tingkat sekolah menengah pertama (SMP) mengikuti Lomba Angngaru’ antar Pelajar yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa.
Kegiatan yang berlangsung di Balla Lompoa Kabupaten Gowa ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Gowa (HJG) ke-702.
Sejumlah SMP yang ikut ambil bagian dalam lomba tersebut, di antaranya, SMPN 2 Sungguminasa, SMP Aisyiyah Sungguminasa, SMPN 2 Bontonompo, SMP Handayani, dan beberapa sekolah lainnya. Baik di wilayah kecamatan dataran rendah, maupun di wilayah kecamatan dataran tinggi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri mengatakan, Angngaru’ adalah prosesi adat Kabupaten Gowa yang harus terus diperkenalkan untuk generasi saat ini. Tujuannya, agar prosesi atau kearifan lokal ini tidak punah.
“Inilah makanya kita ingin memperkenalkan supaya tidak punah. Kita ingin memberikan informasi bahwa tradisi seperti ini ada, dan mereka bisa melihat dengan lebih dekat,” katanya, dikonfirmasi, Rabu (09/11/2022).
Ia mengungkapkan, Angngaru’ dikenal sebagai pernyataan prajurit kepada raja (kepada orang yang dijunjung), sehingga perlu dilestarikan untuk anak-anak di masa mendatang.
“Dalam kebudayaannya orang Gowa, ada yang namanya pernyataan Aru Tubarani melalui Angngaru’. Prosesi ini juga sudah marak dilakukan, bukan hanya kegiatan serimonial tetapi juga di kegiatan pengantin pun sudah ada orang yang menyambut dengan prosesi Aru Tubarani,” jelasnya.
Lanjut mantan Kepala Bagian Umum Sekretaris Kabupaten Gowa ini, lomba Angngaru’ di tingkat pelajar SMP ini merupakan kegiatan Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa yang masuk dalam program Ayo ke Meseum. Hanya saja karena program tersebut memang berlangsung di November, sehingga dirangkaikan Hari Jadi Gowa tahun ini..
“Karena kegiatan yang kita laksanakan ini adalah bagian dari menjaga kearifan lokal Kabupaten Gowa makanya kita mengangkat di momen HJG,” tegas Tenri.
Kedepannya, Disparbud Gowa akan kembali melaksanakan kegiatan serupa atau yang mengangkat terkait kearifan lokal yang ada di Kabupaten Gowa.
“Kalau kita buat kembali lomba Angngaru’ ini, pesertanya kita target dari anak-anak kita di tingkat SD dan sederajat. Agar tradisi ini bisa lebih dikenal sejak dini,” harapnya.
Sementara, Zulkifli, siswa SMPN 3 Sungguminasa yang ikut dalam lomba mengatakan, dirinya sangat antusias mengikuti perlombaan ini. Meskipun dirinya mengaku melakukan Angngaru’ bukanlah kali pertama, sebab beberapa kali ia dipercayakan membawa Angngaru’ pada kegiatan-kegiatan di sekolah.
“Allhamdullillah memang sudah beberapa kali dan memang sudah sering tampil di beberapa kegiatan. Tapi masih sebatas kegiatan kecil, kalau untuk kegiatan besar itu belum pernah, makanya sangat antusias,” katanya ditemui usai tampil.
Dalam mengikuti perlombaan tersebut dirinya mempersiapkan diri dengan bersungguh-sungguh latihan, menghafal dengan baik syair-syair dalam prosesi Angngaru’. Tak lupa pula berdoa dan bertakwalah agar dalam prosesinya dapat berjalan dengan baik.
“Untuk persiapan latihan saya berlatih itu selama tiga hari. Selain itu menyiapkan mental dan tetap berdoa atau bertawakal bahwa prosesi Angngaru’ ini mampu saya jalankan dengan baik, tanpa kendala apapun. Saya juga optimis dapat menang,” kata Zulkifli.
Dalam pelaksanaan lomba Angngaru’ ini terlibat sebagai juri yakni Guru SMK 2 Sungguminasa Sangkala, dan Pelaku Seni Sanggar Sirajuddin Djamaluddin Sirasaputra Dg.Tika.
Untuk peserta lomba yang berhasil meraih juara satu akan diberikan kesempatan membawakan Angngaru’ pada puncak HJG ke-702 di Balla Lompoa, 17 November 2022 mendatang.
Sementara, bagi para pemenang mulai juara pertama hingga harapan satu akan diberikan hadiah uang tunai dan piagam penghargaan. (adv)
