REPUBLIKNEWS.CO.ID, BALIKPAPAN — Puluhan tenaga pendidik dari SD, SMP, Madrasah dan Pesantren ikuti pelatihan Thematic Academy Digital selama lima hari ke depan. Pelatihan diselenggarakan oleh Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Banjarmasin.
Pelatihan dibuka oleh Pj. Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin, mewakili Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, SE, ME, di Swiss Bel Hotel Balikpapan, Kamis, 21 Juli 2022, Kemarin
Turut serta hadir Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Banjarmasin, Abdul Rahman, Plt Kepala Pusat Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo, Said Mirza Pahlevi, dan Kepala Diskominfo Balikpapan, Adamin Siregar.
Pj. Sekda Kota Balikpapan Muhaimin mengungkapkan bahwa penerapan e-Government menjadi kewajiban agar pemerintahan tidak ketinggalan zaman. Pandemi covid-19 menunjukkan bahwa teknologi informasi sangat penting bagi pemerintahan.
“Kebetulan saya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kita merasakan betul selama pandemi dipaksa untuk pembelajaran secara daring. Yang di awal guru mengalami kesulitan. Alhamdulillah dukungan dari semua pihak, secara bertahap guru bisa melaksanakan dengan daring. Awalnya standar, kini mulai diisi dengan konten kreatif,” terang Muhaimin.
Saat ini perkembangan covid-19 di Balikpapan mengalami kenaikan kasus. Selama dua pekan berdasarkan info grafis Provinsi Kaltim. Bahwa Balikpapan berada di zona merah. Sehingga kegiatan berskala besar harus mengantongi tiga rekomendasi. “Pertama, izin dari Satgas Pusat, kedua, izin kepolisian dan ketiga sudah mengikuti booster,” ucapnya.
Dalam pemerintahan, Kota Balikpapan telah menerapkan aplikasi Pantai Balikpapan, Wacat, mal pelayanan satu pintu, E-Kinerja, E-Office dan berbagai macam aplikasi lainnya. “Langkah yang dilaksanakan pemerintah kota ini sebagai bentuk dukungan mewujudkan visi misi Indonesia Digital 2024,” sebut Muhaimin ketika membacakan sambutan Wali Kota.
Menurutnya, program digital talent scholarship untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi angkatan kerja muda Indonesia. “Melalui pelatihan yang ditawarkan dalam akademi ini diharapkan mendorong literasi digital secara merata, inklusif dan sedari dini,” harapnya kepada peserta.
Dan tenaga pendidik juga dapat mengimplementasikan TI dalam proses belajar mengajar di kelas. “Untuk itu ikuti dengan serius, dan pahami ilmu yang nantinya diperoleh,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Said Mirza juga menilai bahwa minat atau yang mendaftar di Balikpapan untuk mengikuti pelatihan digital cukup tinggi. “Balikpapan menjadi kota kedua yang jumlah pendaftarnya cukup besar setelah Samarinda. Dan itu data yang masuk dari pusat,” tuturnya.
Adapun rentan usia yang mendaftar dari 20 hingga 25 tahun. Sehingga partisipasi anak muda di Balikpapan khususnya UMKM cukup besar. “Mudah-mudahan di tahun mendatang, jumlahnya akan semakin bertambah. Sesuai dengan visi misi Indonesia,” ujarnya.(*)
