REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), menunjukkan langkah progresif dalam mengembangkan potensi lokal melalui budidaya tanaman kunyit hitam. Pemerintah desa menargetkan tanaman bernilai ekonomi dan kesehatan tinggi ini sebagai komoditas unggulan yang bisa bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, menyampaikan bahwa fokus pengembangan pertanian tahun 2025 diarahkan pada tanaman herbal, khususnya kunyit hitam.
“Kami sudah mulai mengupayakan pengadaan bibit dan memberdayakan 10 Kelompok Wanita Tani (KWT). Jika dikembangkan secara konsisten, kunyit hitam bisa menjadi produk unggulan desa,” ujarnya, Senin (14/07/2025).
Kunyit hitam dinilai memiliki prospek pasar luas karena kandungan zat aktifnya bermanfaat untuk kesehatan, terutama dalam pengobatan herbal. Selain budidaya sebagai bahan mentah, warga Purwajaya juga telah mengolahnya menjadi kapsul herbal, yang diproduksi oleh kelompok Pokdawis. Produk ini sebelumnya meraih juara tiga tingkat kabupaten dan kini tengah dalam proses sertifikasi.
Pemdes Purwajaya tak hanya menyasar pasar lokal. Menurut Adi, pihaknya telah menjalin komunikasi awal dengan salah satu rumah sakit herbal terbesar di Asia Tenggara yang berbasis di Bali. “Mereka siap menampung produk kami, asalkan kualitas dan standar produksi terpenuhi,” jelasnya.
Guna meningkatkan daya saing produk, Pemkab Kukar bersama Pemprov Kalimantan Timur turut memberikan dukungan berupa pelatihan, fasilitasi pengemasan, serta bantuan dalam proses sertifikasi. Sertifikasi ini penting agar produk dapat masuk ke pasar modern maupun lembaga resmi seperti rumah sakit atau apotek herbal.
Lebih membanggakan, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menyatakan siap menyerap produk lokal berbasis herbal, termasuk kapsul kunyit hitam dari Purwajaya. Ini menjadi peluang strategis yang memperkuat keyakinan pemerintah desa dalam mengembangkan sektor pertanian herbal secara berkelanjutan.
“Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis bisa menjadikan Purwajaya sebagai pelopor desa herbal di Kukar. Semoga tahun ini menjadi tahun emas bagi pengembangan kunyit hitam,” pungkas Adi Sucipto.
